SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Lima generasi pemain Persebaya mengenang mendiang Rudy William Keltjes (72) dalam Charity Game, di Stadion kebanggan penuh sejarah Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya, Kamis malam (21/11/2024).
Tim Persebaya legen yang diperkuat sejumlah pemain yang pernah mengukir sejarah membawa tim kebanggaan Arek-arek Suroboyo juara Perserikatan hingga juara Liga Utama, bahkan Liga 1, bertanding melawan Waras (Wartawan Asal Surabaya) berakhir imbang 1-1 (0-1).
Dalam kesempatan tersebut hadir Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono sebagai penyampai amanat dan harapan dari para legenda pemain Persebaya yang juga pemain nasional.
“Atas nama Pemprov Jawa Timur dalam acara Charity Game mengenang gelandang dari Persebaya dan pemain nasional, Rudy William Keltjes, merupakan jasmerah (jangan sekali sekali melupakan sejarah), supaya sejarah tidak hilang,” kata Adhy Karyono.
Sementara itu Ferrill Raimond Hattu, mantan pemain belakang Persebaya dan Timnas, dedengkot Petrokimia Gresik, bersama Jacksen F Tiago mempersembahkan juara Liga 1 pertama untuk Petrokimia, mengaku pemain legen dalam Charity Game ini, terima kasih kepada Pj Gubernur dan jajaran Pemprov Jawa Timur, sudah mendukung dan merealisasikan acara ini.
Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh UB PhD menyerahkan sumbangan sebesar Rp 75 juta hasil dari sumbangan sejumlah OPD, Dinas PUPR, Kesehatan, Bank Jatim, Dispora, Pertanian, dan lainnya juga dari simpatisan. Sedangkan Pj Gubernur menyerahkan Rp 50 juta untuk keluarga Rudy Keltjes yang diterima anaknya, Steven Keltjes.
“Pertandingan ini sangat fenomenal karena Charity Game Persebaya legen lawan wartawan ini, memberikan contoh bahwa pemain Timnas masa dulu, tetap dikenang dan diberi penghargaan dari sesama komunitas sepakbola. Ini jadi pelecut semangat pemain muda untuk berprestasi demi bangsa dan negara. Menambah semangat pemain muda mengabdikan prestasi untuk bangsa dan negara Indonesia,” kata Ahmad Riyadh.
Rudy William Keltjes meninggal dunia pada Rabu (23/10/2024) dan dimakamkan di Pemakaman Umum Babat Jerawat, Surabaya pada Jumat (25/10/2024)
Rudy William Keltjes adalah legenda sepak bola Indonesia yang lahir di Situbondo, Jawa Timur pada 12 Februari 1952:
Pemain Rudy William Keltjes dikenal sebagai salah satu pemain terbaik di Indonesia pada era 1970-an hingga 1980-an. Ia bermain sebagai bek dan gelandang di klub-klub ternama seperti Persebaya Surabaya dan Niac Mitra. Rudy juga membela Timnas Indonesia dalam beberapa ajang internasional, seperti SEA Games 1979 dan 1983.
Setelah gantung sepatu, Rudy William Keltjes menjadi pelatih sepak bola. Ia pernah melatih klub-klub besar seperti Persebaya Surabaya, Persipura Jayapura, dan PSM Makassar. Rudy juga melatih tim-tim usia muda, seperti PON, mempersembahkan medali emas untuk Tim PON Kaltim pada tahun 2008, dan sempat menjadi pelatih Timnas Indonesia U-21 pada 2014.
Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya, tempat perhelatan PON VII, seperti memutar kembali kenangan masa lalu para pemain muda seperti Bejo Sugiantoro, Mursyid Effendi, Muharom Rusdiana, Maulra Helly, Yongki Kastanya, Seger Sutrisno, Jatmiko, Mamad Al Hadad, Purbowo, Andi Slamet, Fredy Mulli, dan sederetan pemain 5 generasi lebih, sebuah kenangan begitu indah. Apalagi mantan manajer Persebaya yang juga anggota Komisi IX DPR RI, Indah Kurnia, turut hadir.
Pemilik kepala emas dari masa ke masa Syamsul Arifin, Edward Mangilomi, Pieter, Hadi Ismanto, Kusnadi, pengurus Asprov dan sejumlah dedengkot sepakbola bersama wartawan tergabung dalam Waras, mempersembahkan Charity Game, begitu mengenang. Terkenanglah! (*)