SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Jawa Timur kembali mengukir prestasi di PON XXI Aceh-Sumut 2024 dengan total 6 medali emas, 9 perak, dan 3 perunggu. Keberhasilan ini menunjukkan keseriusan dalam pembinaan atlet dan persiapan yang matang.
Ketua Umum KONI Jawa Timur M. Nabil menyatakan bahwa pencapaian ini sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan, bahkan ada potensi untuk meraih lebih banyak medali. Fokus kini adalah pada pengembangan atlet muda yang memiliki potensi untuk masa depan, baik di event nasional maupun internasional.
“Ini sudah sesuai rencana yang dipersiapkan bahkan bisa mendapatkan lebih. Bagaimana bisa mengukur lebih? Karena medali peraknya ada 9, berarti potensi untuk memenangkan itu lebih besar. Yang kita pikiran sekarang itu atlet-atlet yang masih punya potensi untuk dikembangkan, dibina untuk event-event lain, atau single event, atau akan mewakili Indonesia nanti,” kata M.Nabil.
Atas pencapaian para atlet Muaythai, Nabil menuturkan jika regenerasi sudah berjalan dengan baik. Regenerasi atlet menjadi salah satu prioritas utama, dengan harapan dapat terus memproduksi talenta baru. Nabil menekankan pentingnya dukungan dalam bentuk pelatihan fisik dan kehadiran pelatih luar negeri untuk meningkatkan kemampuan atlet.
Sementara itu, Ketua Muaythai Indonesia (MI) Jawa Timur Baso Juherman menambahkan bahwa pembibitan atlet akan terus dilakukan melalui liga muaythai dan kejuaraan nasional yang rutin digelar. Ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan atlet berkualitas baik di tingkat lokal maupun nasional, terutama menjelang SEA Games 2025.
“Kita ada liga muaythai ya, ditambah lagi program PB Muaythai ada kejurnas setahun mungkin 3 kali. Akan diputuskan nanti pada saat rakernas dan teman-teman sudah sepakat semua sehingga stok atlet muaythai itu tetap ada baik di lokal maupun di nasional. Apalagi menjelang Sea Games, mungkin emas di PON itu wajib dibawa di Sea Games. Apalagi Sea Games sebentar lagi tahun 2025, maka sebentar lagi akan ada Pelatnas dan pasti akan ada promosi dan degradasi,” jelas Baso Juherman.
Menjelang akhir tahun 2024 akan diadakan perebutan sabuk juara di berbagai kelas, yang diharapkan akan mempertahankan keberlangsungan prestasi atlet. Baso optimis bahwa banyak atlet muda yang berlaga di PON kali ini masih memiliki potensi untuk bersinar di ajang mendatang. (*)