SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selang 8 jam penggeledahan di Kantor Sekertaris Daerah (Setda) Provinsi Jawa Timur, keluar membawa satu koper warna merah yang kemungkinan data-data untuk barang bukti, Jumat (16/8) sore.
Beberapa petugas meninggalkan Kantor Setda itu sekitar pukul 16.05 WIB. Semuanya mengendarai 3 Innova hitam tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto ketika dikonfirmasi menyebutkan, kegiatan KPK di Jatim adalah untuk pengembangan penyelidikan perkara Pengurusan Dana Hibah untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2019 – 2022, atau kaitan dengan perkara kasus korupsi baru Pemprov Jawa Timur. “Benar, sementara diinfokan hanya satu lokasi. Di ruang apa, saya tidak tahu,” ujar Tessa Mahardika dikonfirmasi.
Koper berwarna merah dibawa oleh petugas anti rasuah dan dimasukkan ke dalam bagasi Innova hitam. Sementara petugas lain tampak memakai tas ransel.
“Benar, ada kegiatan penggeledahan KPK di Pemprov Jatim terkait perkara dana hibah. Untuk ruangannya sendiri saya tidak terinfo dimana saja. Sementara itu saja yang bisa dikonfirmasi saat ini dari penyidiknya. Kalau sudah selesai (penggeledahan),.nanti kita update lagi,” ujar Tessa Mahardika Sugiarto.
Sejumlah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi lantai 5 Gedung Sekretariat Provinsi Jatim di kompleks Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya. Penggeledahan masih berlangsung di ruangan Biro Kesra Setdaprov Jatim di lantai 5. Dua aparat kepolisian tampak menyuruh jurnalis dari sejumlah media untuk turun ke lantai 1. “Turun di bawah, Mas. Jangan di sini,” katanya.
Terpisah, Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono buka suara terkait penggeledahan yang dilakukan petugas KPK di Ruang Biro Kesra Setdaprov Jatim, kompleks Kantor Gubernur Jatim. “Ya kita ikuti saja prosesnya, itu kan bagian dari mencari data. Ini Pak Sekda dan Kepala Bironya membantu semua data dan informasi yang dibutuhkan KPK, untuk kelancaran penyidikan dan seterusnya,” kata Adhy kepada wartawan usai acara Pengukuhan Paskibraka Provinsi Jatim 2024 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (16/8/2024) petang.
Sayangnya, pemprov belum tahu data tahun berapa yang diamankan KPK, karena belum ada laporan. “Sampai saat ini saya belum ke sana, nanti kepala bironya yang tahu soal apa saja yang dibawa KPK. Saya belum komunikasi dengan Kepala Biro Kesra, kan masih di sana,” tuturnya.
Terkait koper merah yang diamankan KPK? “Saya belum tahu. Yang jelas tadi ada laporan penggeledahan, mencari data dokumen yang dibutuhkan dalam rangka untuk melengkapi penyidikan. Kita sudah ada sprin-nya,” imbuhnya. (*)