SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Khofifah Indar Parawansa mengaku akan mendapat rekom lagi dari salah satu partai. Sehingga menjadi delapan partai akan bergabung. InsyaAllah besok ada satu lagi akan memberi rekom di Jakarta. Partai mana itu, Khofifah masih merahasiakan.
“Teman teman bersabar dulu ya,” Ungkap Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di kediaman pribadinya, Rabu (17/7/2024)
Hingga saat ini pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Elestianto Dardak sudah mengantongi tujuh partai diantaranya Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PPP, PSI dan partai non parlemen yakni Perindo. Ketika wartawan menyebut PKS, lagi lagi Khofifah meminta teman teman untuk bersabar.
“Terima kasih atas support berseiringan parpol ke kami saya dan Mas Emil. Saya rasa semuanya berikhtiar untuk membangun Jatim lebih baik,” jelasnya.
Khofifah juga enggan berkomentar soal bakal calon lain yang akan ikut kontestasi Pilgub Jatim 2024. “Semua warga bangsa memiliki hak yang sama untuk di calonkan dan mencalonkan diri. Ini negara demokrasi, harus diberikan ruang yang sama,” jelasnya.
Khofifah yang baru pulang menunaikan ibadah haji, mengatakan, dirinya dan Emil harus kerja keras dan selalu waspada.
Artinya bahwa kita tidak boleh menganggap Pilgub sesuatu yang biasa biasa saja. Bagi kami berdua, akan tetap melakukan persiapan semaksimal mungkin. Teruma secara konseptual dan programatik.
Kami berdua punya tugas masing masing. Saya mengkoordinasikan yang di Jakarta dan Mas Emil mengkoordinasikan di Surabaya. Setelah itu baru kemudian bedah konsep. Jadi kami berdua mempersiapkan cukup serius.
“Teman teman sering mendengar saya menyampaikan jika IKN itu di Kaltim, maka sesungguhnya de facto ibukotanya adalah Jawa Timur. Oleh karena itu saya selalu menyampaikan pelibatan konsultan Jakarta, itu karena sebenarnya membangun Jawa Timur tidak cukup dengan konsultan lokal saja melainkan harus berseiring dengan Jakarta. Itu penting.
Menurut Ketua Umum PP Muslimat ini, dalama membangun Jawa Timur hari ini, kita harus melakukan pendekatan secara nasional dan global sehingga kalau bicara IKN di Kaltim, maka sesungguhnya ibukota negarannya ada di Jawa Timur.
Sekali lagi bahwa antara kearifan lokal, potensi nasional dan regional harus berseiring. Pungkas Khofifah. (*)