SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Para dosen dan kepala bagian dan staf pada fakultas kedokteran Unair diserukan mogok mengajar sampai Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG.(K) dikembalikan pada posisi semula sebagai dekan fakultas kedokteran.
“Hari ini adalaha hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan FK Unair. Kenapa, selama ini Unair tidak pernah terlibat dalam hingar bingar demokrasi, hingar bingar diluar kampus, FK Unair tidak pernah ada kegiatan diluar. Namun mulai hari ini pula FK Unair harus berani melakukan sesutau untuk tegaknya keadilan,” kata Prof. Dr. Dr. H. Abdul Hafid Bajamal, SpB dalam oparasinya di halaman FK Unair Surabaya, Kamis (4/7/2024).
Orasi tersebut sebagai bentuk dukungan kepada Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG.(K) yang diberhentikan secara sepihak oleh Rektor Unair, tertanggal 3 Juli 2024. Dalam kesempatan itu hadir ratusan dokter, dosen, mahasiswa, karyawan FK Unair. Orasi juga disampaikan Prof. Purohito.
Prof. Hafid menyatakan, FK Unair telah dijadikan katak dalam tempurung. Namun mulai hari ini sudah berakhir. FK Unair harus berani berbicara apa yang benar harus kita sampaikan untuk menuju keadilan. Jangan jadi penjilat, jangan jadi munafik karena takut jabatannya tidak naik. Kita harus tegas. Tidak boleh lagi hanya sendiko dawuh.
“Apakah Prof Bus melakukan asusila, apakah Prof. Bus melakukan pelanggaran hukum, apakah Prof. Bus melakukan korupsi, apakah Prof. Bus teroris! Semua pertanyaan itu disambut dengan semangat dan keras oleh ratusan dokter “tidaaak”.
Semua dosen, wakil dekan, kepala bagian dan staf fakultas diserukan mogok mengajar mulai hari ini.
Kekecewaan terhadap pimpinan Unair juga disampaikan Prof. Dr. Med. Dr. Puruhito, Sp.B, Rektor Unair masa bhakti 2001-2006. Menurutnya, pemberhentian Prof. Bus dianggap tidak sesuai dengan apa yang sesuai saat ini. Prof Bus belum waktunya untuk mengakhiri jabatannya karena jabatan dekan baru akan berakhir 2025 akan datang.
“Prof Bus masih sehat, tidak sakit, tidak study lanjut, tidak mengundurkan diri, tidak masuk penjara atas keputusan pengadilan. Ini adalah syarat untuk memecat. Tetapi Prof. Bus tidak melakukan itu semua. Jadi tidak ada alasan pimpinan Unair melakukan pemecatan terhadap Prof. Bus,” kata Prof Puruhito
Tidak ada penjelasan rinci mengenai alasan pemberhentian Prof. Bus. Rektor Unair Prof Muhammad Nasih kini juga makin sulit ditemui.
Sementara Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair Martha Kurnia Kusumawardani dalam keterangan tertulis, Kamis (4/7/2024) menyebutkan, betul Prof Budi Santoso diberhentikan.
Dalam keterangannya itu tidak disebutkan latar belakang pemberhentian kecuali itu hanya kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair,” katanya.
Sementara itu Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG.(K), orang yang menjadi korban kebijakan pimpinan Unair, mengatakan, membenarkan pemberhentian dirinya karena statementnya mengenai penolakan masuknya dokter asing.
Itu sebabnya, Pemberhentian dekan fakultas kedokteran memantik simpati dan dukungan kalangan dokter, para wakil dekan, dosen dan civitas akademika FK.
Prof. Budi juga yakin 92 Fakultas Kedokteran di Indonesia mampu meluluskan dokter-dokter yang berkualitas tanpa harus mengimport dokter. Bahkan, kualitasnya tidak kalah dengan dokter-dokter asing itu.
Di depan kampus FK Unair Kamis (4/7/2024), para dokter memberikan support kepada Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.OG.(K). Bahkan puluhan karangan bunga berjejer di halaman FK Unair di Jalan Prof. Mustopo, Surabaya.
Karangan bunga tersebut berisi memberikan dukungan kepad Pak Dekan. “Turut Berduka Cita atas Hilangnya Demokrasi di Dunia Pendidikan # SaveProfBus. Dikarangan bunga tersebut tertulis jelas pengirimnya Dep. Anestesiologi Dan Reanimasi FK Unair.
Lalu karangan bunga yang lain bertuliskan Turut Berduka Cita atas matinya demokrasi “ Kembalikan Kebebasan Berpendapat. #ProfBusforFKUNAIR#SaveProfBus. Pengirim SOJI FKUA Angkatan 91 dan masih puluhan karangan bunga lainya dengan beraneka ragam dukungan.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril dalam konferensi pers di Jakarta menyebut tidak ada intervensi dalam pemberhentian Drekan FK Unair. Bahkan dia menyebut itu sebagai fitnah.
Kabar terkait intervensi tersebut dikaitkan dengan sikap pribadi Prof Budi Santoso yang sebelumnya menolak program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
“Informasi yang mengatakan Menkes mengontak Rektor Unair untuk meminta memberhentikan Dekan Fakultas Kedokteran merupakan fitnah dan hoaks,” kata Mohammad Syahril dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan Kemenkes tidak membawahi Unair dan tidak memiliki wewenang mengatur Unair. “Informasi yang beredar seolah Kemenkes akan mendatangkan 6.000 dokter warga negara asing juga hoaks,” katanya. (*)