KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Di balik seragam polisi yang kerap diasumsikan dengan tugas menjaga keamanan, terdapat kisah inspiratif tentang ketekunan dan cinta.
Adalah Aipda Firman Wahyu Tama, anggota dari Polres Kediri Kota. Telah berhasil mendirikan usaha interior untuk istrinya. Kini, usaha yang mereka rintis sejak tahun 2013, telah berkembang pesat dan mempekerjakan puluhan karyawan.
Selama lebih dari lima tahun terakhir, Aipda Firman konsisten mengisi kelas-kelas pelatihan kewirausahaan. Ia sering keluar masuk pelatihan dan seminar sebagai pembicara untuk berbagi ilmu dan memotivasi kepada masyarakat agar berani terjun lapangan.
Aipda Firman tidak hanya berbagi ilmu secara teori, tetapi juga memberikan contoh nyata melalui pengalaman pribadinya dalam merintis dan mengembangkan usaha desain interior bersama istrinya.
Senang rasanya bisa berbagi ilmu kepada sesama. Saya berikan apa yang saya punyai, baik dari pengalaman pribadi maupun ilmu yang saya dapatkan dari Komunitas Tangan Di Atas (TDA),” kata Aipda Firman, di kediamanya Jalan Tanbora Perum Bukit Permai Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Selasa (25/6/2024).
Kisah Aipda Firman dan istrinya, Candra Puput Hapsari, yang mencoba peruntungan sebagai penjual batu granit hingga menjadi mentor bisnis tidak terjadi dalam waktu semalam. Perjalanan panjang dan berliku harus mereka lalui dalam menggeluti bisnis interior sebelum akhirnya mencapai kesuksesan dan dipercaya sebagai mentor oleh banyak pebisnis.
Usaha mereka menjadi gerbang awal untuk bergabung dengan komunitas yang fokus pada pemberdayaan ekonomi dan kewirausahaan, yaitu TDA pada tahun 2016. Bermula dari niat Aipda Firman yang hanya ingin memiliki banyak teman untuk berbagi dan bertukar pikiran seputar dunia usaha, mereka justru memperoleh kesuksesan dan keberhasilan melalui komunitas TDA.
Dari komunitas TDA mengajarkan sejumlah materi yang dapat dipelajari oleh pengusaha atau calon wirausaha baru, seperti mindset, ide, dan model bisnis. Berbekal ilmu dari TDA, Aipda Firman dan istrinya mampu mengembangkan usaha mereka hingga menjadi sukses dan menginspirasi banyak orang lainnya.
Kalau dulu saya kan ngawur (asal-asalan-red) tanpa ide ataupun gagasan bisnis, model bisnisnya pun juga tidak jelas,” ucapnya.
Aipda Firman dan istrinya sepakat bahwa bergabung dengan komunitas TDA telah membawa perubahan besar dalam kehidupan mereka. Pasangan ini belajar banyak tentang ilmu bisnis yang kemudian mereka terapkan pada usaha desain interior mereka sendiri. Kini, ayah dua anak ini siap mentransfer ilmunya kepada orang lain sebagai bentuk sedekah ilmu.
Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Aipda Firman tidak hanya berbagi ilmu bisnis kepada para pelaku usaha, tetapi juga memberdayakan anak-anak jalanan dan pengamen. Aipda Firman memberikan pelatihan kewirausahaan kepada mereka, membekali keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi pengusaha mandiri. Ia mengajari mereka berwirausaha sekaligus memberi fasilitas tempat usaha berupa rombong es teh, rombong jajanan dari pisang, dan berbagai jenis usaha lainnya.
Sewaktu saya berada di persimpangan jalan raya, melihat ada beberapa pengamen dan anak jalanan hingga kemudian terbesit dibenak saya kala itu untuk merekrut mereka,” imbuh pria yang kesehariannya bertugas sebagai Ba Sie Propam Polres Kediri Kota.
Sebagai seorang muslim, Aipda Firman meyakini bahwa dengan membuka lapangan kerja bagi orang lain, ia dapat membawa keberkahan bagi keluarganya dan menjadi wujud nyata dalam pengentasan kemiskinan. Ia juga yakin akan janji Allah SWT akan memberikan pahala dan berkah kepada hamba-Nya yang bermanfaat bagi sesama.
Keyakinan ini bukan tanpa alasan. Aipda Firman menganggap upaya tersebut sebagai kilas balik kehidupan masa lalunya. Saat masih bekerja di Lampung, dirinya pernah mengalami masa-masa sulit yang mengajarkannya tentang pentingnya saling membantu dan berbagi rezeki.
“Dulu, saya pernah merasakan betapa sulitnya hidup. Kondisi itu mengajarkan saya untuk selalu bersyukur dan berusaha membantu sesama,” urai Aipda Firman.
Ia memiliki prinsip bahwa rezeki yang Allah SWT, telah tetapkan tidak akan pernah berubah, dan jika orang yang ia bimbing berhasil, maka berkah akan terus mengalir kepadanya. Atas prestasi yang telah ia raih, Aipda Firman merasa sudah cukup bahagia dengan melihat keluarganya, baik istri dan kedua anaknya, serta anak didiknya, berkembang dengan baik, terlebih juga bisnis usaha mereka berjalan dengan sukses.
Menurut Aipda Firman, konsep keluarga bahagia adalah anugerah terbesar dari Allah SWT, dan pekerjaan hanyalah sebagian kecil dari anugerah tersebut.
Setiap Senin ada agenda ngaji disini. Saya sudah bersyukur sekali. Secara spiritual setiap seminggu sekali dicharge (isi-red). Benar-benar bisa masuk ke tubuh saya,” tutupnya.
Menjelang HUT Bhayangkara atau Hari Bhayangkara diperingati setiap tanggal 1 Juli, Aipda Firman Wahyu Tama mengucapkan selamat HUT Bhayangkara ke-78.
Semoga semakin banyak inspirasi dan cerita sukses seperti yang telah ia lakukan dan dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat.
Teruslah mengabdi, berkarya, dan membawa perubahan positif bagi masyarakat. Jayalah selalu Polri, dan tetaplah menjadi teladan yang membawa kebaikan dan manfaat bagi sesama. (abi/min)