Kamis, 24 Oktober 2024
27.8 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaPemkot Surabaya Mulai Bangun Terowongan Penghubung TIJ- KBS

    Pemkot Surabaya Mulai Bangun Terowongan Penghubung TIJ- KBS

    SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Pemkot Surabaya mulai merealisasikan pembangunan terowongan bawah tanah penghubung antara Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS). Pembangunannya mulai Sabtu (15/6/2024) hari ini dan selesai 11 Oktober 2024.

    Terowongan untuk pejalan kaki yang membentang dari TIJ ke KBS itu, panjangnya sekitar 160 meter dan akan menghabiskan anggaran lebih Rp31 miliar.

    Tundjung Iswandaru, Kepala Dishub Surabaya, menjelaskan bahwa rencananya, terowongan tersebut memanjang 80 meter di Jalan Joyoboyo dari barat ke timur dan 80 meter setelahnya menuju utara atau pintu selatan KBS.

    Lebar terowongan dua arah tersebut sekitar 4 meter dengan tinggi 3,25 meter. Selain itu juga dilengkapi akses disabilitas serta galeri produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    “Selama pengerjaan, Jalan Joyoboyo akan ditutup mulai 15 Juni sampai 11 Oktober 2024,” ujarnya.

    Pengerjaan yang akan dilakukan, meliputi pembongkaran lapisan eksisting jalan, pemasangan tiang pancang, pemasangan sheet pile, pengecoran, dan rekondisi aspal sehingga jalan dapat dilalui seperti semula.

    Penutupan Jalan
    Sementara itu, Ketua Tim Angkutan Jalan dan Terminal Dishub Kota Surabaya, Ali Mustofa mengatakan, bahwa Jalan Joyoboyo akan dilakukan penutupan selama proses pengerjaan terowongan. Pengendara yang biasa melintas di jalan tersebut, dapat melalui beberapa alternatif lain.

    Baca juga :  Komisi C DPRD Surabaya: APBD Sisa15 Persen Pemkot Bisa Apa?

    “Rencana penutupan jalan ini berlangsung mulai tanggal 15 Juni sampai dengan 11 Oktober 2024. Namun kita berusaha untuk mempercepat pekerjaan,” kata Ali Mustofa.

    Menurut dia, proses pengerjaan Terowongan Joyoboyo dimulai dari sisi tengah atau median jalan. Kemudian pengerjaan dilanjutkan bersamaan menuju arah sisi utara di pintu masuk KBS dan terminal pada sisi barat.

    “Diharapkan dengan pekerjaan yang ada di tengah ini lebih cepat. Sehingga penutupan jalan tidak sampai 4 bulan, cukup 3 bulan. Tapi kita mengantisipasi, karena sesuai kontrak di 11 Oktober 2024,” ujarnya.

    Ali menjelaskan, pihaknya bersama Satlantas Polrestabes Surabaya telah menyiapkan beberapa pola rekayasa lalu lintas selama proses pengerjaan terowongan. Pertama, pengendara dari Jalan Gunungsari yang akan menuju Jalan Joyoboyo-Jalan Raya Darmo, bisa melintas melalui Jalan Gajah Mada dan Jalan Brawijaya.

    “Untuk kendaraan roda 2 dan roda 4, termasuk truk maksimal 2 sumbu, masih bisa melewati Jalan Joyoboyo sisi selatan. Jadi sebelum Sekolah St Yosep, belok kanan ke arah selatan, kemudian belok kiri arah timur menyusuri Terminal Joyoboyo dan masuk jalur utama Jalan Wonokromo,” jelasnya.

    Baca juga :  DPRD Surabaya Soroti Kinerja PD Pasar Surya

    Selain itu, Ali juga menyatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah papan informasi atau imbauan terkait pengalihan arus lalu lintas. Beberapa papan informasi itu terpasang di pertigaan Jalan Gajah Mada, Jalan Brawijaya dan sisi sekolah St. Yosep di Jalan Joyoboyo Surabaya.

    “Termasuk juga kita memasang banner di overpass Tol Karah maupun yang ada di Banyuurip. Sehingga kendaraan – kendaraan atau truk-truk yang lebih dari 2 sumbu, bisa mencari jalan alternatif, bisa exit-nya (keluar) di Tol Waru atau Tol Dupak,” bebernya.

    Pejabat Sementara (PS) Kasubnit Jemen Opsrek Audit Inspeksi Satlantas Polrestabes Surabaya, Aiptu Abdul Roup menyatakan, pihaknya menerjunkan 10 personel untuk membantu mengatur kelancaran arus lalu lintas. Mereka akan bertugas di beberapa titik lokasi pengalihan jalan bersama personel dari Dishub Surabaya.

    “Data Renpam (rencana pengamanan) kami, ada 10 personel yang disiapkan di sana. Nanti juga situasional, dalam arti kalau terjadi kepadatan, teman-teman akan digerakkan,” kata Abdul Roup.

    Baca juga :  Ingin Perubahan Coblos Kotak Kosong

    Namun, pihaknya memastikan tetap melakukan pemantauan situasi arus lalu lintas di sekitar lokasi. Pemantauan dilakukan baik oleh personel di lokasi maupun melalui Surabaya Intelligent Transport System (SITS). “Jadi tetap kita pantau, baik itu pantauan langsung maupun SITS kamera yang ada di Dishub Surabaya,” jelasnya.

    Menurutnya, kendaraan dengan maksimal 2 sumbu, masih diizinkan melintas di Jalan Joyoboyo sisi selatan. Sedangkan kendaraan truk lebih dari 2 sumbu, hanya diperbolehkan yang bersifat urgent tanpa melalui lokasi proyek.

    “Untuk truk boleh masuk yang urgent, hanya pengisian BBM di SPBU (Joyoboyo). Karena teman-teman dengan Dishub yang dijaga itu selektif, prioritas. Artinya kendaraan yang memang betul-betul urgent, (seperti) sembako, tapi tidak melintas di lokasi proyek tersebut,” katanya.

    Ia menambahkan, setiap hari kerja, prediksi kendaraan yang melintas Jalan Joyoboyo mencapai sekitar 17 ribu. Jumlah tersebut berdasarkan prediksi data Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR). “Jadi itu prediksi di saat week day (hari kerja). Yang di jalan (Joyoboyo) lebih kecil, yang lebih tinggi lagi di Dupak, hampir 28 ribu,” pungkasnya. (*)

    Reporter : Wetly

    COPYRIGHT © 2024 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan