Kades Pandian Sumenep Buka Kampung Dusun Zakat, Rintis Usaha Perbatikan

Kades Pandian Sumenep Buka Kampung Dusun Zakat, Rintis Usaha Perbatikan
Kegiatan membatik khas burung Phoenix di Desa Pandian, Sumenep. (ft. Faisal ER)

SUMENEP (Wartatransparansi.com) – Kepala Desa Pandian Kecamatan Kota Kab. Sumenep, Totok membuat program khusus di desa Pandian dengan istilah “Kampung Dusun Zakat”.

Saat ditemui di kediamannya, Budi sapaan akrab kepala Desa Pandian mengatakan, jika pihaknya melakukan langkah inovatif membangun kemandirian desa dengan cara mempekerjakan ibu-ibu untuk bekerja membatik.

“Ini langkah awal Desa Pandian dalam merintis dunia usaha perbatikan, dan nantinya ke depan, kegiatan tersebut dapat memberikan penghasilan terhadap desa, dengan begitu desa akan mandiri secara perekonomian dan masyarakatnya akan sejahtera,” katanya, Minggu (9/6/2024).

Ia menjelaskan, kegiatan sederhana membatik itu akan ditekuni sebagai sebuah usaha yang berkelanjutan, mengingat hasil produk membatik dengan ciri khas burung Phoenix itu mendapat perhatian masyarakat yang ada di Kab. Sumenep.

“Kita coba seriusi menekuni kegiatan usaha membatik, dan nanti akan merambah kepada jenis usaha yang sifatnya terus berkelanjutan. Jadi, saat ini membatik dengan ciri khas burung Phoenix berasal dari Cina,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, bahwa kegiatan membatik itu bertujuan untuk memberikan ruang bagi warga, khusus di desa Pandian untuk kreatif dan inovatif dalam memajukan desa melalui kampung dusun zakat dan desa bermartabat.

“Kegiatan membatik itu akan menjadi binaan Badan usaha milik desa (Bumdesa) Pandian Kab. Sumenep, dan pengembangan hasil batik akan di ajukan dalam binaan BUMDES desa pandian sampai seterusnya,” katanya.

Dijelaskan Budi, pelatihan membatik itu akan dilaksanakan setiap dua kali dalam satu Minggu dengan mendatangkan pelatih yang professional dibidangnya.

“Kita sudah menggelar beberapa kegiatan dan lounching produk membatik itu, pertama awal 3 Januari 2024, jadi kegiatan Kampung zakat terpadu itu menjadi program untuk terus dilakukan pendampingan membatik sampai bisa memproduksi sendiri”

Ke depan kata Budi, program mandiri di desa Pandian dengan Budaya membatik akan menjadi simple desa produktif yang inovatif dengan pencapaian masyarakatnya mandiri dan sejahtera,” pungkasnya. (*)