Tahun Depan Mahasiswa Aceh di Surabaya Mulai Tempati Asrama Baru

Tahun Depan Mahasiswa Aceh di Surabaya Mulai Tempati Asrama Baru
Ketua Kekeluargaan Tanah Rencong (KTR) Surabaya-Jawa Timur Amiruddin Pase

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Mahasiswa Aceh yang tengah belajar di Surabaya dalam waktu tak lama lagi akan menempati asrama mahasiswa baru. Gedungnya saat ini tengah dikerjakan dan tahun 2025 sudah bisa ditempati secara optimal. Lokasinya di Rungkut Harapan D-29 Surabaya.

Ketua Umum KTR (Kekeluargaan Tanah Rencong) Surabaya-Jawa Timur Amiruddin Pase mengatakan, gedung asrama mahasiswa dibangun atas dasar kebersamaan masyarakat Aceh di Jawa Timur.

“Insyaallah, tahun depan sudah bisa ditempati secara optimal,” tegas Amiruddin Pase kepada wartawan usai halal bi halal dengan masyarakat Aceh di GOR UIN Sunan Ampel Surabaya, Minggu (19/5/2024)

Di Jawa Timur kata Amiruddin, ada sekitar 500 mahasiswa Aceh belajar di Jawa Timur mulai S1, S2 dan S3. Terbanyak di Surabaya dan Malang. Untuk Malang, kita sudah punya 3 asrama (2 asrama putri dan 1 asrama putra). Sedangkan masyarakat Aceh di Jawa Timur lebih dari 1000 orang. “Saya senang sekali mahasiswa Aceh yang belajar di Jawa Timur makin tahun terus bertambah, tandasnya.

Hari ini KTR tengah menggelar acara halal bi halal dan Alhamdulillah yang hadir cukup banyak, sekitar 600 orang. KTR ini selain Surabaya, juga sudah punya cabang di Gresik, Mojokerto dan Sidoarjo.

Tahun Depan Mahasiswa Aceh di Surabaya Mulai Tempati Asrama Baru
Sekitar 600 orang masyarakat Aceh dan tergabyung dalam wadah KTR Jawa Timur menggelar Halal Bi Halal di GOR UIN Sunan Ampel Surabaya, Minggu (19/5/2024)

Acara halal bi halal berlangsung sangat meriah bukan saja tampilnya kesenian khas Aceh, namun juga diadakan pameran UMKM. Acara makin heboh lantaran bertabur door price berupa alat alat elektronik.

Dikatakan oleh Amiruddin Pase, KTR ini didirikan pada tahun 1956 oleh para tokoh Aceh mulai  Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Barat sampai  Aceh Timur.

Tujuan utama dari KTR ini adalah memperkokoh persatuan dan kesatusan masyarakat Aceh di perantauan.

Sengaja panitia menyuguhkan banyak kesenian Aceh. Makanan khas Aceh juga siapkan sehingga suasananya Aceh beneran.

Hari ini kata Amiruddin sebenarnya sudah diluar bulan syawal. Namun silaturrahim seperti ini tetap kita lakukan. Terpenting adalah menjalin kebersamaan, pungkasnya. (*)