Ekbis  

Eri Optimistis Realisasi Investasi Surabaya Mengerek Ekonomi Kerakyatan

Eri Optimistis Realisasi Investasi Surabaya Mengerek Ekonomi Kerakyatan
Realisasi investasi di Kota Surabaya tumbuh positif dan meningkat tajam sepanjang tahun 2023. Nilai realisasinya mencapai Rp 37,57 triliun dan diharapkan mampu mengerek ekonomi kerakyatan.

Menurutnya, ada sejumlah sektor yang menjadi tingginya investasi yang masuk ke Surabaya. Khusus realisasi investasi PMDN non-UMK terbesar masih disumbang oleh sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran yang nilainya mencapai Rp 5,3 triliun atau 26,14 persen. Kemudian disusul sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi yang nilainya mencapai Rp 2,97 triliun atau 14,64 persen, lalu diposisi selanjutnya adalah sektor hotel dan restoran yang nilainya mencapai Rp 2,12 triliun atau 10,42 persen.

“Dari nilai tersebut, jumlah proyek perumahan, industri dan perkantoran mencapai 312 proyek. Sedangkan sektor transportasi, gudang, maupun telekomunikasi mencapai 524 proyek, lalu hotel dan restoran mencapai 699 proyek,” jelasnya.

Di samping PMDN non-UMK, PMDN UMK selama 2023 juga cukup tinggi. Rinciannya, sektor perdagangan dan reparasi mencapai Rp 5,3 triliun, jasa lainnya mencapai Rp 3,98 triliun, dan kontruksi mencapai Rp 1,94 triliun. “Investasi di sektor ini di antaranya adalah usaha rumah makan, usaha penyelenggaraan ekspedisi pos, rumah sakit swasta, serta beberapa usaha lainnya,” katanya.

Tak kalah dengan investor dalam negeri, Penanaman Modal Asing (PMA) juga masih menjadikan Surabaya sebagai salah satu lokasi favorit untuk berinvestasi. Lima besar negara asal investor di antaranya berasal dari Singapura menanamkan investasinya sebesar Rp 1,085 triliun, Malaysia sebesar Rp 556 miliar, Hongkong sebesar Rp 305 miliar, Tiongkok sebesar Rp 206 miliar, dan India sebesar Rp 198 miliar.

“Sedangkan bidang usaha terbesar dari PMA ini adalah transportasi, gudang, dan telekomunikasi yang nilainya mencapai Rp 1,31 triliun, perdagangan dan reparasi sebesar Rp 658 miliar, serta hotel dan restoran sebesar Rp 335 miliar,” ujarnya.

Afghani juga memastikan bahwa realisasi investasi tahun 2023 ini paling tinggi selama lima tahun terakhir ini. Pada tahun 2018, investasi di Surabaya mencapai Rp 4,74 triliun, 2019 sebesar Rp 19,22 triliun, 2020 sebesar Rp 22,15 triliun, 2021 sebesar Rp 29,22 triliun, dan 2022 sebesar Rp 35,21 triliun.

“Nah, tahun 2023 ini nilainya tembus Rp 37,57 triliun, sehingga angka ini merupakan angka tertinggi selama lima tahun terakhir ini,” tukasnya. (*)