Dijelaskannya, saat ini Polri terus mendorong inovasi pelayanan publik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan jumlah atau korban jiwa korban kecelakaan serta membangun budaya tertib lalu lintas di masyarakat.
Untuk tahun 2022, kata Wakapolda, data pelanggaran lalu lintas berjumlah 22.131 kasus, sedangkan pada tahun 2023 sekitar 31.541 kasus. Artinya ada peningkatan sebesar 43 persen. Sedangkan data kecelakaan lalu lintas pada tahun 2022 sebanyak 1.144 kasus, sedangkan pada tahun 2023 sebanyak 1.162 kasus kecelakaan lalu lintas atau meningkat sebesar 2 persen.
Menurut dia, jumlah korban jiwa akibat kecelakaan pada tahun 2022 sebanyak 360 orang, sedangkan pada tahun 2023 sebanyak 370 orang atau meningkat 3 persen.
Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol. Dodi Darjanto menjelaskan, Operasi Keselamatan akan mengedepankan kegiatan preemptif dan preventif serta penindakan pelanggaran lalu lintas dengan menggunakan tilang elektronik (ETLE) atau formulir peringatan.
“Sesuai dengan tema Operasi yaitu “Keselamatan Lalu Lintas Demi Mewujudkan Indonesia Maju”. Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas di jalan raya, meminimalisir pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan yang berimplikasi pada tingkat fatalitas kecelakaan. korban,” jelas Direktur Lalu Lintas.
Turut hadir dalam Upacara Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Tinombala Tahun 2024 antara lain unsur Forkopimda, pejabat utama Polda Sulteng serta pasukan apel dari unsur TNI, Polri, Jasa Raharja, organisasi transportasi online, pelajar dan mahasiswa. (*)