Terakhir saya membaca postingan itu di FB. Di WAG Warga PWI dua hari lalu, ia menyampaikan pesan tidak akan menghadiri perayaan Hari Pers Nasional ( HPN 2024) karena sedang tidak enak badan. HPN yang puncak acaranya dihadiri Presiden Jokowi itu berlangsung 17-20 Februari di Ancol. Tapi siapa menyangka, kabar selanjutnya tentang Sakti, ia meninggal dunia Selasa (20/2) petang, hanya sekitar dua jam setelah Presiden Jokowi menyampaikan amahnya pada puncak acara HPN 2024. Saya semula tak mau percaya itu, namun faktanya begitu.
Rabu (21/2) pagi bersama rekan Toto Irianto — mantan Pemred Pos Kota-kami melayat jenasah almarhum, Sakti Sawung Umbaran bin Soerjo Soemanto (70 tahun) di rumah duka di Tebet, Jakarta Selatan.
Sakti lahir 28 November 1953 dan meninggal dunia Selasa (20/2/24) petang, ba’da Maghrib. Ia meninggalkan seorang istri, Grace, dan Anggun Indah, anak semata wayangnya, serta seorang cucu.
Menurut Grace, kepergian Sakti sangat mendadak. Tiada keluhan apa-apa sebelumnya. Petang itu pas azan Maghrib, ia bergegas ambil wudhu dan segera mendirikan Salat. Seusai Salat, Sakti naik ke tempat tidur untuk berbaring. Grace curiga ketika mendapatinya tidur mendengkur. Ia mencoba membangunkan suaminya. Instinknya bekerja. Grace merasa sesuatu telah terjadi. Maka ia pun berseru berulang -ulang, ” jangan tinggalkan kami, jangan tinggalkan kami”. Sesaat kemudian Grace melarikan Sakti ke RS Tebet. Tapi di sana dokter mengkonfirmasi, Sakti Sawung Umbaran telah tiada. Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun.
” Ya, kami ikhlas, sudah tiba waktunya bagi almarhum,” kata Grace mencoba memendam duka.
Sakti adalah putera almarhum tokoh perfilman Soeryo Soemanti, pendiri Parfi (Persatuan Artis Film Indonesia), dan menjadi ketua pertama organisasi itu. Ayahnya, merupakan satu dari trio pendekar / tokoh penting perfilman Indonesia. Dua lainnya : Djamaluddin Malik dan Usmar Ismail. Sakti, merupakan kemanakan tokoh wanita pergerakan dan Pahlawan Nasional SKH Trimurti.
Perpaduan ketegarannys dalam hidup dan santai menjalaninya, membuat perginya menghadap Ilahi Rabbi pun amat tenang.
Jenasah dimakamkan ba’da Dzuhur hari ini di TPU Menteng Pulo, Jakarta Pusat. Selamat jalan, kawan. (*)