“Tentu saja waktu itu para pendukung Jokowi dan Prabowo senang, tetapi masih kurang yakin jika suara akan menembus 58,7 atau dengan kata lain Pilpres akan berlangsung satu putaran,” tandasnya.
Pak Tani mengingatkan, bahwa walau jejak digital sudah terbukti dan lembaga survei juga sudah melakukan quick qount atau hitung cepat, hampir mendekati angka itu.
Tetapi, lanjut dia, semua harus tetap sabar menunggu hasil perhitungan resmi KPU. “Lebih penting lagi, semua pihak setelah beda pilihan, maka dengan semata mata mendekatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kembali menjalin silaturrahmi degan baik dan baik lagi,” harap Pak Tani. (*)
Artikel ini sudah tayang di KoranTransparansi edisi 74
