Melati (28), seorang pengunjung festival, senang dapat belajar tentang kuliner serta melihat demo memasak makanan tradisional dalam acara tersebut.
“Kita dapat lihat bahan makanan yang selama ini kita enggak temuin di Jawa. Itu menunjukkan makanan Indonesia enggak cuma rendang, bakso, sate, tapi juga ada makanan fermentasi, makanan ikan dari Kalimantan, sambal dari NTT, jadi komplit lihatnya,” katanya.
Pengunjung yang lain, Aryo (34), mengatakan bahwa Festival Merayakan Gastronomi Indonesia dapat menjadi sarana edukasi tentang kuliner Indonesia bagi generasi muda.
“Walaupun ini cuma sebagian kecil (yang ditampilkan) kayaknya ya, ini kan dapat jadi sarana edukasi buat anak-anak muda atau kayak saya yang mungkin tahunya cuma soto dari Jawa atau Papeda (dari Papua),” katanya.
“Ternyata masih banyak kuliner Indonesia dengan rempah-rempah yang saya sendiri baru tahu di sini,” kata Aryo.
Di area festival juga ada tempat mewarnai gambar makanan dan alat masak untuk anak-anak serta tempat menonton sejarah kuliner Indonesia.
Ketua Tim Pusaka Rasa Nusantara Meilati Batubara mengatakan, penyelenggaraan pameran ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan generasi muda tentang kuliner Indonesia dan mendukung upaya pelestarian resep-resep masakan tradisional Indonesia.
“Budaya kita ibu dan nenek enggak nulis resep dan generasi mudanya enggak mau belajar masak, jadi resep itu punah,” katanya dalam acara gelar wicara pada Sabtu.
Dia mengemukakan perlunya mengajak anak-anak muda di daerah untuk mempelajari dan melestarikan resep-resep masakan tradisional.(ant/jun)