Setelah lama tidak bertemu wartawan, HM. Arum Sabil, praktisi agribisnis dan pelaku peternak ayam telur dan telur pedaging asal Jember, Jawa Timur tiba tiba saja merasa rindu dengan wartawan. Dia kemudian mengundang puluhan wartawan di kediamannya kawasan Pagesangan Surabaya, Rabu (7/2/2024).
Meski tokoh ini dikenal masuk dalam timses capres 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, namun enggan bicara soal politik baik lokal Jawa Timur (Pilgub), apalagi pemilihan presiden pada 14 Februari 2024.
Ia bercerita, bagi dirinya kedekatannya dengan wartawan sejak masih muda dulu. Banyak wartawan yang ia kenal. Kalau malam dirinya seringkali kongko kongko di elmi hotel dengan sejumlah wartawan, termasuk wartawan koran SurabayaPost yang gedungnya menjulang tinggi dan berkantor Jalan Panglima Sudirman kala itu. Bertemu sekedar ngopi saja sambil diskusi mengenai masalah sosial dan politik, ujar Arum Sabil. Karena kedekatannya dengan wartawan, dirinya merasa dibesarkan oleh wartawan.
Arum Sabil yang dikenal juga sebagai Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur ini banyak bicara keprihatinannya atas kelangkaan dan tingginya harga Jagung belakangan.
Ia mengaku heran harga jagung melambung kisaran Rp10.000 bahkan Rp11.000. Sedangkan biaya produksi telur mencapai Rp29.500. Sementara harga telur ditingkat peternak hanya Rp22.500. Ini saja sudah rugi sekitar Rp7.000, kata Arum Sabil setengah bertanya.
Kalau ini terus dibiarkan dan tidak ada pengawasan akan sangat merugikan peternak. Padahal telur itu protein paling murah. Terjadinya stunting itu juga bisa disebabkan karena kurangnya konsumsi telur. Kelangkaan telur dan tingginya harga telur sebuah bencana bagi peternak.