Hal ini sejalan dengan tingkat penghasilan masyarakat yang terpantau masih optimis.
Lebih lanjut, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan juga terpantau tetap optimis. Berdasarkan dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Januari 2024 sebesar 145,67 didorong oleh ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja yang tercatat sebesar 147,00, utamanya pada kelompok responden dengan tingkat pendidikan Diploma dan Sarjana.
Di sisi lain, kata Choirur terdapat penurunan ekspektasi konsumen terhadap penghasilan ke depan, meski terpantau masih pada level optimis.Hasil survei konsumen juga mengindikasikan bahwa rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) menurun dari 79,00% pada bulan lalu menjadi 75,6%, utamanya disebabkan oleh penurunan proporsi konsumsi masyarakat penghasilan bawah.
Proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) masyarakat kelas tersebut meningkat seiring dengan dimulainya pencairan bantuan sosial pada awal Januari 2024, diantaranya bansos Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Terakhir Choirur, menambahkan kondisi tersebut berbanding terbalik dengan masyarakat dengan penghasilan menengah atas yang menunjukkan proporsi peningkatan konsumsi, namun saving to income ratio nya menurun.
” Ini mengindikasikan bahwa momen perayaan Nataru berdampak kembali pada peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat khususnya untuk penghasilan menengah ke atas, sejalan dengan optimisme peningkatan ekonomi ke depan,” pungkasnya. (*)