”Jadi, ke depannya tidak hanya untuk kegiatan peringatan hari besar umat Islam, tapi semua agam bisa merayakannya di halaman Balai Kota. Baik umat Budha, Hindu, Kristen, Katolik, Konghucu, dan Islam, kami akan adakan di Kota Surabaya dan di Balai Kota ini,” katanya.
Bahkan, jika dahulu, setiap memasuki perayaan hari besar keagamaan pemkot hanya memasang hiasan berupa simbol agama tertentu, maka mulai saat ini, Wali Kota Eri memberikan ruang bagi seluruh umat beragama untuk merayakan hari besar mereka di Taman Surya.
“Sekarang tidak simbol lagi. Selain simbol, kami juga akan mengadakan perayaan di tempat ini (Balai Kota) dan kami akan lakukan setiap tahun. Ini sebagai wujud toleransi di Surabaya,” tegasnya.
Untuk itu, setelah perayaan Natal, Pemkot Surabaya berencana menggelar peringatan Hari Waisak di Taman Surya.
“Bulan depan, perayaan Waisak juga di halaman Balai Kota. Menjadi agenda tahunan, setiap peringatan besar umat beragama akan kita lakukan di Balai Kota. Karena Balai Kota ini milik semua agama dan semua rakyat, sehingga ada kedekatan dengan pemerintah kota,” tukasnya. (wet)