Para peserta pun terlihat antusias mengikuti jalannya khitanan massal yang dipusatkan di Puskesmas Kebonsari. Apalagi, usai disunat, anak-anak tersebut, mendapatkan sejumlah bingkisan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Surabaya dan paket goody bag dari DWP.
“Ini sudah yang ketiga kalinya kita mengadakan khitanan massal. Dan insyaallah ke depan, akan selalu ada, karena yang dikhitan berganti-ganti. Kebanyakan tadi anak-anak kelas 4 dan 5 SD,” ungkap dia.
Shinta menambahkan bahwa calon peserta khitanan massal, tak harus mengikuti khitan saat pembukaan kegiatan pada Sabtu (23/12/2023). Namun para peserta bisa memilih hari dan tempat pelaksanaan khitan selama berlangsungnya libur sekolah.
“Hari ini khusus opening, tapi selama libur sekolah, mereka bisa datang di puskesmas masing-masing. Selain di Puskesmas Kebonsari, ada di Puskesmas Jambangan dan Mulyorejo. Jadi ada 16 lokasi puskesmas yang tersebar di semua wilayah Surabaya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh berharap, khitanan massal ini bisa terus dilaksanakan rutin setiap libur sekolah. Hal ini sebagaimana arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, agar anak-anak memanfaatkan momen libur sekolah untuk kegiatan positif.
“Harapannya Pak Wali, liburan ini dimanfaatkan betul, soalnya ini juga menyangkut syariat (bagi anak muslim laki-laki). Jadi liburan ini diisi pembiasaan-pembiasaan kegiatan positif. Jadi tidak sampai nanti waktu masuk sekolah, baru disunat,” kata Yusuf.
Yusuf menambahkan, bahwa kegiatan ini dapat terselenggara berkat kolaborasi dan gotong-royong semua pihak. Mulai dari DWP, PKK, Dinkes, Dinas Pendidikan, BAZNAS hingga kecamatan dan puskesmas. (wet)