“Penanaman bibit ini dilakukan oleh para kelompok tani yang ada di seluruh Kota Surabaya. Jadi, pemkot membantu bibit cabainya sekaligus pupuknya, kemudian yang menanam dan merawatnya adalah para kelompok tani. Nanti kalau sudah waktu panen, para petani ini yang menikmatinya dan dijual oleh mereka, sehingga bisa menambah penghasilan mereka dan secara umum bisa mengendalikan inflasi Surabaya,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan alasannya memilih menanam cabai hingga 1 juta bibit itu. Salah satu alasannya karena memang cabai selalu menjadi bahan pokok yang merupakan penyumbang inflasi terbesar di Surabaya, apalagi saat itu pada bulan puasa hingga lebaran, tentu konsumsi dan kebutuhan cabai sangat banyak.
“Secara umum mungkin tidak akan bisa mencover semua kebutuhan cabai se-Surabaya, karena memang kebutuhannya sangat banyak, namun paling tidak panen cabai nanti akan bisa membantu mengendalikan inflasi dan akan membantu memenuhi sebagian dari kebutuhan cabai di Surabaya,” katanya.
Sementara itu, Pak Untung, salah satu petani yang ada di Bangkingan mengaku sangat bersyukur karena sudah mendapatkan bantuan bibit dan pupuk dari DKPP Kota Surabaya. Sebab, ini sangat membantu para kelompok tani di wilayahnya.
“Kami dari Kelompok Tani Karang Ploso Mandiri Kelurahan Bangkingan, kami ada 93 petani di sini, sehingga bantuan ini akan sangat membantu kami dan tentunya akan menambah penghasilan kami nanti,” kata dia. (*)