SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menggelar sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kepada penghuni di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, Selasa (19/12/2023). Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih, khususnya kepada para penghuni Liponsos Keputih.
Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi, KPU Kota Surabaya, Naafilah Astri Swarist menyebutkan bahwa ada beberapa materi yang disampaikannya dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Secara umum, materi itu berkaitan dengan teknis pelaksanaan Pemilu 2024.
“Jadi tadi yang saya paparkan, tentang jumlah peserta Pemilu dari partai politik, dari pasangan calon presiden dan wakil presiden maupun jumlah DPD di Jawa Timur. Termasuk bagaimana mencoblos supaya nanti sah,” kata Naafilah Astri ditemui di Liponsos Keputih Surabaya.
Pihaknya memastikan, akan memberikan pelayanan sama dengan masyarakat umum kepada para penghuni Liponsos Keputih. Sebab, Pemilu 2024 bersifat inklusif. Artinya, melibatkan semua pihak yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih. “Prinsipnya kami akan melakukan pelayanan yang sama,” ujarnya.
Menurutnya, Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Liponsos Keputih Surabaya didominasi oleh disabilitas intelektual dan mental. Karenanya, dibutuhkan petugas khusus dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk mendampingi mereka.
Makanya, pihaknya berharap nantinya petugas KPPS di Liponsos Keputih dapat berasal dari para pekerja dari setempat. Sementara itu, saat ini KPU masih membuka pendaftaran petugas KPPS hingga tanggal 20 Desember 2023.
“Dari petugas yang memang bekerja di sini harapan kami, sehingga nanti pelayanan maksimal. Karena yang paham untuk penanganan terhadap pemilih di Liponsos berbeda dengan TPS Reguler lainnya,” sebutnya.
Selain itu, Naafilah juga memaparkan bahwa terdapat dua jenis TPS yang akan disiapkan di Liponsos Keputih Surabaya. Keduanya adalah TPS Reguler dan TPS Lokasi Khusus (Loksus).
“DPT Liponsos kalau untuk TPS Reguler, jumlahnya sekitar 290 an, karena paling banyak kan 300 pemilih (DPT) per TPS. Sedangkan untuk TPS Loksus sekitar 219,” paparnya.