Ekbis  

Didik Suhardi : Tumbuhnya Koperasi adalah Bangkitnya Wirausaha Berwawasan Sosial

Didik Suhardi : Tumbuhnya Koperasi adalah Bangkitnya Wirausaha Berwawasan Sosial

“Dari enam pembicara ini semua adalah contoh terbaik tentang social business yang mana mereka semua memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Tapi mengapa yang bagus-bagus begini sporadis, ini karena kita, masyarakat Indonesia memang masih defisit karakter kolaborasi,” tutur Tri Mumpuni.

“Kalau membangun itu harus ada 5 modal. Pertama sumber daya manusia (SDM), kedua sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Modal selanjutnya modal sosial yakni mengerjakan apapun untuk kepentingan bersama. Dulu gak ada IMF, World Bank tapi kita bisa merdeka dengan modal sosial, sekarang tidak karena manusia makin individualis. Modal keempat spiritual capital, dan terakhir modal finansial. Namun mainstream di dunia adalah modal finansial nomer satu,” imbuhnya.

Dengan modal yang sudah kita punya, Indonesia mestinya sudah menjadi negara yang maju dan mandiri secara ekonomi.
“Namun belum, kita punya SDM yang pintar-pintar tapi apakah dalam kepintaran itu ada integritas, ada rasa saling ingin berbagi, mau berkolaborasi, dan yang penting mau berbuat baik untuk sesama. Ini semua yang memang harus kita perjuangkan dalam revolusi mental ini,“ seraya menegaskan bahwa koperasi bisa menjadi alat untuk pertumbuhan ekonomi dan mengamankan hak rakyat.

Memiliki banyak pengalaman dalam pembuatan pembangkit listrik tenaga mikro hidroelektrik, Tri Mumpuni menjelaskan bahwa SDA alam bagi masyarakat sebagai pemiliki pembangkit listriknya bisa dimonetisasikan menjadi bagian aset rakyat.

“Jika ada investor yang mau mengambil alih, ya gak bisa kalau rakyat desa punya koperasi. Dengan koperasi yakni satu orang satu suara maka tak ada orang lain yang bisa mengambil alih karena harus ada persetujuan seluruh anggota koperasi. Jadi yang bisa mengamankan aset dan hak rakyat ya koperasi,” tegas Tri Mumpuni yang sudah mendampingi 65 desa di Indonesia dan 1 desa di Filipina untuk membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidroelektrik ini.

Berkat pembangkit listrik tersebut, masyarakat bisa meningkatkan kondisi ekonominya dengan membentuk koperasi.

Acara seminar ini dihadiri ratusan peserta secara daring dan luring. Acara seminar menghadirkan: Dharma Setyawan selaku Founder Payungi Lampung; Riza Azyumarridha Azra selaku Founder Rumah Mocaf; Abdul Hamid Kepala Desa Sukanagalih Cianjur dan selaku expert mentor dari One Village One CEO ATP-IPB; Kamaruddin Batubara selaku Direktur Utama Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia; Chandra Fatmawati selaku Ketua Koperasi Setya Bhakti Wanita Surabaya; dan Nurchaeti selaku Owner UMKM N&N International.

Seminar yang dipandu oleh Veronica Enda Wulandari ini juga dihadiri dua penanggap yaitu Tri Mumpuni selaku Anggota Dewan Pengarah BRIN dan Anggota Tim Ahli GTN GNRM serta Nita Yudi selaku Ketua Umum DPP IWAPI. (*/PS/ANO)