Opini  

Peta Aliansi Akhir Zaman

Peta Aliansi Akhir Zaman
Anwar Hudijono

Oleh: Anwar Hudijono

Masjid Pusat Oxford, Inggris diteror, Sabtu (28/10/2023). Teror tersebut dilakukan dengan melempar dua kaleng bensin bertuliskan Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Masjid ini terkenal pembelaannya terhadap Palestina.

Tidak hanya di Inggris, kekerasan terhadap umat Islam meningkat drastis di sejumlah kawasan Eropa dan Amerika. Bahkan di Amerika dinilai jauh lebih berat dibanding dengan pasca tragedi pemboman WTC 2023.

Pelaku kekerasan diduga simpatisan atau pendukung Zionisme Yahudi, khususnya kalangan Zionis Kristen. Di Kristen ada yang anti Zionisme tapi juga ada yang pro seperti sekte Evangelist.

Umat Islam tak perlu kaget dengan adanya aliansi Zionis Kristen dan Zionis Yahudi. Meski terkadang terasa aneh. Bagaimana Kristen bisa gandengan dengan Yahudi padahal yang membunuh Yesus Yahudi. Betapa nistanya Yahudi memandang Yesus. Menurut Yahudi, Yesus itu anak haram, rasul palsu, tuhan palsu, Yahudi sesat. Orang Yahudi memandang Kristen menyembah berhala seperti agama-agama pagan.

Beda dengan pandangan Islam atas Yesus. Bagi Islam Yesus adalah manusia mulia, rasul yang wajib diimani, seorang Al Masih tapi bukan Tuhan dan bukan anak Allah.

Fenomena aliansi Zionisme Yahudi dengan Zionisme Kristen ini sudah dijelaskan di Al Quran lebih 1400 tahun lalu.

“Kamu melihat banyak di antara mereka tolong-menolong dengan orang-orang kafir (musyrik). Sungguh, sangat buruk apa yang mereka lakukan untuk diri mereka sendiri, yaitu kemurkaan Allah, dan mereka akan kekal dalam azab.”
(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 80)

Aliansi inilah yang memusuhi Islam paling keras. Tidak hanya bersifat perseorangan tapi bersifat kolektif intitusional. Kita lihat saat ini mayoritas negara Barat- Kristen pro Zionisme Yahudi, termasuk dalam kasus Gaza.