Miris, Dunia Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Belum Aman Dari Kekerasan Antar Pelajar

Miris, Dunia Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Belum Aman Dari Kekerasan Antar Pelajar

BANYUWANGI (Wartatransparansi.com) – Miris, Dunia pendidikan di Kabupaten Banyuwangi masih belum meredakan kasus kekerasan anak di lingkungan sekolah. Pasalnya, kejadian miris kembali terjadi pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu, bullying kekerasan terhadap pelajar kelas 7 di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Glagah, Banyuwangi.

Pelajar SMPN 2 Glagah tersebut berinsial RS yang diduga menjadi korban bullying kekerasan (pengeroyokan) yang dilakukan oleh kakak kelasnya. Sehingga menjadikan orang tua geram dan harus melaporkan ke pihak berwajib.

Saat ditemui wartatransparansi.com RS mengaku dirinya tidak tahu penyebabnya, awalnya peristiwa terjadi saat dia melaksanakan tugas bersih-bersih/piket kelas tiba tiba di hampiri pelajar lainnya sebut saja DM yang mengatakan RS yang menantangnya.

“Sekitar jam 07.00 saat saya menyapu di kelas tiba tiba dia (DM) mendatangi saya dengan mengatakan ‘katanya kamu menantang saya’ dan ia pun hanya diam saja tidak menghiraukan, lalu DM keluar dan kembali bersama beberapa pelajar kakak kelasnya dan saya di tarik keluar ke arah belakang kelas kemudian terjadi pengeroyokan kepada saya,” ungkap RS, Rabu (18/10/2023).

“Karena dikeroyok saya akhirnya melarikan diri ke ruang guru dengan mengadukan kepada wali kelasnya, kemudian semua yang melakukan pemukulan terhadap saya di panggil namun saya tidak tahu apa yang disampaikan, dihukum atau tidak,” imbuhnya.

Disisi lain, Silvi selaku orang tua ibu kandung RS menguatkan apa yang diceritakan anaknya itu, ia mulanya tidak mengetahui yang terjadi pada anaknya tersebut dikarenakan waktu itu RS hanya minta libur sekolah karena sakit yang dianggapnya kecapekan, ibunya itupun tidak menaruh curiga apa yang sebenarnya terjadi.