Sedangkan untuk program kerja, menurut Bustam juru bicara Komisi B, setuju usulan Djoko Tetuko dari PWI Jatim untuk dibentuk tim penyusun pedoman program kerja beserta operasionalnya. Dengan harapan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa beda penafsiran untuk kemajuan dan kebangkitan PWI menghadapi era digitalisasi.
Hendri menegaskan bahwa sebagai Ketua Umum terpilih sangat bersyukur atas peristiwa bersejarah ini, “Saya bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan yang mengatur hidup kita,” tandasnya.
Selanjutnya, lanjut Hendry, akan menampung semua aspirasi dari daerah, dan akan ikut terlibat dalam persoalan bangsa dan melakukan berbagai program khususnya bidang pendidikan.
“Jika di Solo 5 tahun yang lalu, kami berangkulan saya yang salah, sekarang giliran diatur Tuhan saya yang menang. Tetapi kami tetap sama-sama sahabat yang baik,” tandas Hendry.
Namun, katanya, sebagai Ketua Umum (Ketum) terpilih akan memberikan yang terbaik untuk PWI, “Tentu saya punya ambisi, karena PWI paling banyak wartawan intelektualnya, untuk memanfaatkan menjadi kejayaan organisasi paling lama dan paling banyak memiliki wartawan berpengalaman serta banyak potensi yang pintar-pintar,” katanya.
“Terima kasih kepada seluruh wakil resmi maupun peninjau, atas seluruh proses Kongres ini,” tandas Hendry pria kelahiran Sumatera Utara, 26 November 1958. (*)