“Program Producers Lab juga terhubung dengan platform Busan yang pada tahun ini memberangkatkan para produser muda terpilih. Hal ini menunjukkan bahwa produser Indonesia memiliki peluang untuk menjalin kerja sama atau merealisasikan proyek film mereka hingga selesai,” tambah Rina.
Selain itu, Rina melanjutkan, pihak JFW juga melanjutkan kolaborasi dengan Kemenparekraf lewat program Akatara yang merupakan platform bisnis dan pemasaran film. Pada tahun ini akan ada pemutaran film berjudul ‘Onde Mande’ yang merupakan bagian dari perjalanan program Akatara.
Sedangkan kerja sama JFW dengan Kemenlu RI, Rina melanjutkan, telah dimulai sejak Agustus lalu dalam rangka Keketuaan Indonesia di ASEAN lewat pemutaran beragam film sebagai bentuk perayaan sinema di Asia Tenggara.
“Dari situ akan berlanjut dengan festival meeting yang mempertemukan penyelenggara festival film dari Singapura, Thailand, Philipina, dan Malaysia untuk membicarakan kerja sama. Dari situ setiap negara dapat saling menguatkan jejaring sinema di kawasan Asia Tenggara,” tutup Rina.
Ajang JFW 2023 akan digelar pada 25-29 Oktober mendatang di sejumlah lokasi yaitu CGV Grand Indonesia, Kineforum Taman Ismail Marzuki, Galeri Kaya Indonesia, dan Hotel Ashley Wahid Hasyim, Jakarta. Pada gelaran tahun ini pihak JFW juga kembali menjalin kerjasama dengan Vidio sebagai platform resmi penyelenggaraan secara daring. (*)