“Budi Pekerti” diputar di festival film dunia, ini kata para pemain

“Budi Pekerti” diputar di festival film dunia, ini kata para pemain

Ini merupakan film kedua Wregas yang menjadi film pertama yang masuk dalam ajang festival film taraf dunia, setelah film panjang pertamanya “Penyalin Cahaya” atau “Photocopier” dalam versi Inggris, yang masuk pada festival film taraf Asia, Busan International Film Festival (BIFF).

“Sebelumnya filmku belum pernah masuk TIFF, tapi waktu belajar memproduksi film itu aku melihat banyak film yang pembukaannya itu berlabel TIFF official selection, filmnya itu selalu bagus-bagus, dan sekarang ketika filmku masuk, wah, akhirnya,” imbuh Wregas.

Wregas berharap, film yang berjudul “Andragogy” dalam versi global itu tidak hanya dapat disaksikan oleh banyak penonton, namun juga berhasil menyampaikan pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Ajang ini juga akan ia manfaatkan untuk berpromosi dan menjalin relasi dengan berbagai industri film raksasa di Hollywood.

Discovery TIFF 2023 merupakan program yang khusus memperkenalkan dan mengapresiasi karya pertama atau kedua dari para sutradara visioner. Beberapa nama besar seperti Christopher Nolan, Yorgos Lanthimos, Warwick Thornton, Joachim Trier, dan David Gordon Green juga pernah bergabung pada awal karirnya.

Berlatar di Yogyakarta pada masa pandemi COVID-19, “Budi Pekerti” mengisahkan Ibu Prani (Sha Ine Febriyanti), seorang guru BK yang terlibat perselisihan dengan salah satu pengunjung pasar.

Sayangnya, kejadian tersebut berhasil direkam oleh seseorang dan diunggah ke media sosial. Bu Prani yang dinilai tidak mencerminkan sikap seorang guru pun dihujani komentar negatif yang juga berujung perundungan dan pengucilan di lingkungan rumah, hingga terancam kehilangan pekerjaannya.

Film ini diagendakan tayang di layar lebar Tanah Air pada akhir 2023.(*)