PONOROGO (Wartatransparansi.com) – Dalam rangka membantu pemerintah dalam mengatasi bencana kekeringan dan krisis air bersih, serta menyambut HUT 78 Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur mengadakan bakti sosial dengan menyalurkan air bersih dan bagi sembako di dua desa di Ponorogo, Kamis (7/9/2023).
Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua PMI Jatim H. Imam Utomo S, yang didampingi beberapa anggota PMI Jatim seperti dr.Harsono, Soedjarno, Edy Indrayana, Baidowi, Dwi Suyanto. Turut hadir juga Camat, Kadinkes, Kalaksa BPBD Ponorogo, Kepala PDAM, Polres, Kodim, pemerintah desa serta masyarakat setempat.
Kunjungan ini merupakan kunjungan keempat dari serangkaian kunjungan sebelumnya diawali kabupaten Pamekasan, Bangkalan, Bondowoso, dan Situbondo. Selama ini, terdapat 30 kota/kabupaten di Jatim yang terparah terdampak kekeringan, dan PMI telah merespons dengan melakukan distribusi air bersih di 16 kabupaten di Jatim, termasuk Ponorogo.
Hingga tanggal 7 September 2023, PMI Jatim telah berhasil mendistribusikan sebanyak 2.301.000 liter air bersih di Jatim, yang manfaatnya dirasakan oleh 106.157 ribu penerima manfaat. Ketua PMI Jatim, Imam Utomo berharap agar ke depannya pemerintah tidak hanya menyediakan air bersih, tetapi juga mencari solusi seperti pembuatan sumur dalam.
Imam Utomo menyampaikan bahwa dalam rangka menyambut HUT Ke-78 PMI dan membantu pemerintah dalam mengatasi krisis air bersih, PMI Jatim memberi bantuan berupa memperbantukan truk tangki air bersih kapasitas 5000 liter, tandon, dan paket sembako di Ponorogo serta bantuan operasional. Perbantuan truk tangki air bersih untuk 11 kabupaten dan semuanya sudah di lokasi masing masing.
“Kami hadir atas perintah Jusuf Kalla, Ketua PMI Pusat. Hari ini, PMI Jatim mendistribusikan air bersih, 2 tandon, dan 91 paket sembako di dua lokasi Kecamatan Slahung, yaitu RT.02 RW.02 Dukuh Krajan Tengah Desa Wates dengan penerima manfaat 35 KK 90 Jiwa dan RT.02 RW.03 Dukuh Banyuripan, Desa Duri dengan penerima manfaat 56 KK 118 Jiwa” ungkap Imam Utomo.
Imam juga menambahkan, semoga bantuan yang kami berikan bermanfaat untuk masyarakat terdampak, dan kami berharap pemerintah dapat mencari solusi jangka panjang, seperti pembuatan sumur dalam.
Mantan Gubernur Jawa Timur dua periode menyatkan, problemnya sama baik di Pamekasan Situbondo maupun Bondowoso. Kedepan tetap mengajak megara donor dan PMI Pusat bisa membantu yang lebih permanen. Kalau di Ponorogo ini sumber mata airnya ada sehingga lebih mudah. “Nanti akan kita bentuk tim survei,” tegas Imam Utomo.
Ketua PMI Ponorogo Luhur Karsanto, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh PMI Jatim. Ia berharap bahwa aksi ini dapat mewujudkan cita-cita Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla, yaitu memberikan 300.000.000 air bersih dalam 100 hari.
Sementara itu, Kepala Desa Wates Suyadi menyampaikan terima kasih kepada PMI atas perhatian yang diberikan kepada masyarakat yang terdampak krisis kekeringan. Ia mengucapkan selamat hari PMI Ke-78 dan berharap agar PMI terus sukses dalam membantu masyarakat.
Dengan adanya distribusi bantuan ini, diharapkan masyarakat Ponorogo yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih dapat merasakan bantuan yang diberikan oleh PMI Jatim. Harapan ini akan menjadi langkah awal dalam menangani masalah kekeringan dan krisis air bersih yang sedang dihadapi oleh masyarakat setempat.
Kades Duri Kec. Slahung Dwi Mahmudin mengatakan, krisis air bersih seperti ini terjadi setiap tahun. Sudah sebulan lebih sumber mata air dari gunung tak menetes. Sedangkan untuk mengambil air jaraknya sekitar 300 meter, itupun dibawah gunung.
Untuk bisa membuat sumur bor tidak tau kedalamannya sampai berapa mater. Sedang truk tangki air bantuan PMI harus ke kota yang jaraknya cukup lumayan, butuh waktu 3 jam lebih. Maksimal truk hanya dua rit saja dalam sehari. (*)