DLH Surabaya Rutin Pantau Kualitas Udara Melalui SPKUA

DLH Surabaya Rutin Pantau Kualitas Udara Melalui SPKUA
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya terus berupaya untuk menjaga kualitas udara di Kota Pahlawan tetap sehat. Salah satunya, memantau secara rutin kualitas udara melalui Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambient (SPKUA) dan alat portabel.

Selain memanfaatkan alat stasiun pemantauan udara, Hebi berencana menambah peralatan pemantauan udara portable yang ditempatkan di beberapa titik di Kota Surabaya. Nantinya alat tersebut akan disebar, kemudian data hasil pemantau udara portable itu akan dianalisa dan dibandingkan dengan ISPU untuk pengkajian lebih lanjut.

Menurut Hebi, ada hal yang lebih penting dari alat pemantauan kualitas udara. Yakni sosialisasi kepada masyarakat untuk menunda bepergian pada jam tertentu.

“Misal, di Jalan Ahmad Yani pada jam tertentu itu tingkat polusinya tinggi, maka harus diworo-woro (diimbau) untuk memakai masker ketika berkendara menggunakan kendaraan bermotor. Selain itu, kalau bisa hindari keluar rumah ketika di jam tertentu,” paparnya.

Tak hanya itu, Hebi menyarankan kepada warga untuk menanam tumbuhan bagi yang rumahnya dekat dengan tepi jalan. Tumbuhan yang dinilai ampuh menyerap polusi udara adalah jenis Sansevieria (Lidah Mertua). (*)