Ayo, Waktunya Kita Bangkit!

Ayo, Waktunya Kita Bangkit!
H.S. Makin Rahmat

Maka hal tersebut sangat selaras dengan firman Allah SWT dalam QS Luqman ayat 13:
وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ (١٣)
“Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

Yakinlah, bila tali Allah SWT menjadi pegangan tentu akan memudahkan untuk mewujudkan Indonesia menyongsong generasi emas, di mana Indonesia mampu sebagai pusat peradaban dunia, mercusuar bagi kemaslahatan umat di bumi.

Disinilah peranan adanya koneksi, hubungi diplomat antarbangsa, saling mengenal dan bertukar pikiran, serta kerjasama saling menguntungkan untuk mempererat tali persaudaraan, bukan sekedar formalitas seperti PBB yang tetap dimonopoli negara superpower dan pemegang hak veto.

Allah SWT sudah Berkehendak dan memberikan peringatan sesuai firmanNya di QS Al-Hujurat ayat 13:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ (١٣)
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”

Tanpa mengurangi rasa hormat Al Faqir terhadap siapapun yang ingin mengabdi pada negara dan bangsa ini, semoga para pemimpin, penguasa, dan pengusaha diberikan hidayah sehingga benar-benar menjadi Khalifah di negeri gemah ripah loh jinawi dan menjadikan Indonesia negara: Baldathun Thoyyibatun warobbul Ghofur. Ayo, waktunya kita bangkit. Merdeka. Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, walillahilham. (*)

Penulis HS Makin Rahmat SH MH, Santri Pinggiran, Wartawan UKW Utama No. 2550-PWI/WU/DP/IV/2012 dan Ketua SMSI Jatim.