SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Ketua Alumni Doktor Ilmu Administrasi (DIA) Fisip Untag Surabaya, Dr Kodrat Sunyoto mengucapkan selamat atas terlaksananya bedah buku berjudul “Membangun Demokrasi Inklusif” yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untag Surabaya di Gedung Q-401 Untag Surabaya, Selasa (15/8/2023).
Dia menilai bedah buku Membangun Demokrasi Inklusif ini sangat penting dan memiliki momentum yang tepat, mengingat Bangsa Indonesia ini akan menghadapi Pemilu Serentak pada 14 Februari 2024.
Kemudian berlanjut Pilkada Serentak Nasional pada 27 November 2024 yang akan diselenggarakan pada 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota di Indonesia. “Saya berharap kehadiran buku ini memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan kualitas demokrasi di Indonesia,” papar anggota DPRD Jatim ini.
Menurutnya, bangsa Indonesia beragam, baik dari segi suku, etnis, ras, golongan, budaya, Bahasa, dan utamanya agama, dimana keberagaman ini seringkali dijadikan komoditas politik oleh para kontestan dan para pendukungnya demi meraih kemenangan dalam Pemilu dengan mengorbankan persatuan Bangsa.
Namun lanjut Ketua MKGR Jatim itu, adanya Demokrasi Inklusif memang lebih mengedepankan demokrasi yang merangkul semua anak bangsa yang beragam, dengan mengedepankan ide dan gagasan untuk mambangun bangsa dan negara yang maju, bukan dengan menonjolkan identitas sebagian anak bangsa dan memarjinalkan sebagian anak bangsa lainnya.
“Demokrasi Inklusif berkesesuaian dengan prinsip persatuan dalam keberagaman (Unity in diversity) sebagai cerminan sila Ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Sehingga penerapan Demokrasi Inklusif dalam Pemilu Serentak dan Pilkada Serentak Nasional tahun 2024, bukan hanya tanggung jawab Pemerintah saja, tetapi juga tanggung jawab kita bersama, baik partai politik, perguruan tinggi, dan masyarakat pada umumnya,” tambah politikus Partai Golkar ini.
Kodrat mengakui penerapan Demokrasi Inklusif dalam Pemilu Serentak dan Pilkada Serentak Nasional tahun 2024 menjadi momentum untuk menaikkan Indeks Demokrasi Indonesia yang saat ini masih berada di bawah Filipina dan Kolombia.
Menurutnya, berdasarkan laporan The Economist Intelligence Unit (EIU) pada awal Februari 2023 disebutkan bahwa Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2022 sebesar 6,71 atau berada pada peringkat 54 dari 167 negara. Padahal Pada tahun 2021, Indonesia menempati peringkat ke-52. Indikator Penilaian Indeks Demokrasi ini didasarkan pada 5 kategori, yaitu proses pemilu dan pluralisme, kebebasan sipil, fungsi pemerintah, partisipasi politik, dan budaya politik.
Dalam kegiatan bedah buku ini, selain Ketua Alumni Doktor Ilmu Administrasi Fisip Untag Surabaya, Dr Kodrat Sunyoto juga hadir para penyaji buku, para pembahas buku dan para jajaran rektorat Untag dan Dekanat FISIP Untag Surabaya.
Sebagai penyaji Dr. Lukman Yudo Prakoso,S.IP, MAP, Dr. Suhirwan, ST,M.MT, Dr. Diah Siti Utari, SE, M.Si, Dr. Irza Setiawan, S.Sos, M.AP, Dr. H. Nursobah, S.KO, M.KOM. Sedangkan bertindak sebagai pembahas Prof. Dr. Agus Sukrisyanto,MS, Dr. Bambang Kusbandryo, MS, Dr. Achludidin Ibnu Rachim dan Dr. Muahammad Zuhdi, SH,MS dan Dr. Karyanto,MS sebagai moderator. (*)