Penurunan aktivitas ekonomi global yang di sebabkan adanya kebijakan moneter dan konflik geopolitik Rusia-Ukrania mendorong transformasi ekonomi.
“Berbagai upaya pemulihan perekonomian dan stabilitas sistem keuangan terus dikuatkan antara lain melalui berbagai kebijakan refocossing untuk dukungan pemulihan ekonomi daerah,” ujarnya.
Perubahan platfon anggaran di harapkan menjadi rancangan langkah antisipatif terhadap berbagai dinamika yang berkembang saat ini serta percepatan implementasi arah kebijakan sesuai kapasitas fiskal daerah, utamanya di masa pelepasan saat ini. terdapat penyesuaian persepsi daerah pada perubahan APBD tahun anggaran 2023 menjadi sebesar Rp. 3.262 trilyun, bertambah Rp. 86.228 milyar dari APBD induk sebesar Rp. 3.176 trilyun.
Pendapatan asli daerah menjadi sebesar Rp. 582.472 milyar, bertambah Rp. 7.472 milyar dari APBD induk sebesar Rp. 575 milyar. Pendapatan transfer mengalami perubahan yakni bertambah menjadi Rp. 2.620 trilyun,bertambah Rp. 78.756 milyar dari APBD induk sebesar Rp. 2.541 trilyun. Dan pendapatan daerah lain yang sah tidak mengalami perubahan dari APBD induk tahun 2023 yaitu sebesar Rp. 59.838 miliar.
“ Total belanja daerah pada perubahan APBD tahun anggaran 2023 menjadi Rp. 3.542 trilyun, meningkat sebesar Rp. 309.539 milyar dari APBD induk tahun 2023 sebesar Rp. 3.232 trilyun, Sedangkan jumlah pembiayaan pada perubahan APBD tahun anggaran 2023 menjadi Rp. 279.964 milyar, meningkat sebesar Rp. 223.310 milyar dari APBD induk sebesar Rp. 56.654 milyar, sedangkan penjelasan secara rinci dapat dipahami lebih mendalam pada rapat-rapat panitia khusus, badan anggaran, dan komisi-komisi DPRD Banyuwangi,” pungkasnya. (*)