SURABAYA (Wartatransparansi.com) – Capaian vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) bagi hewan ternakaks khususnya sapi di Jawa Timur mencapai yang tertinggi secara nasional. Hingga 3 Agustus 2023 tercatat 6.157.914 (36 %) dosis vaksin telah digunakan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kerja keras semua pihak dan stakeholder, baik di lingkup di Pemprov maupun Kab/Kota se Jatim. Hal ini menurutnya, juga menunjukkan Jatim sangat serius dalam upaya pengendalian dan pencegahan meluasnya PMK.
“Ini merupakan komitmen kita bersama untuk segera dilakukan sejak awal munculnya PMK di Jawa Timur. Langkah antisipatif ini memang terus saya tekankan agar pengebdalian bisa maksimal,” lanjutnya.
“Alhamdulillah capaian vaksinasi PMK Jatim di tahun 2023 yang belum sampai akhir ini sudah setara 47 persen, semoga signifikan dalam menjaga hewan ternak kita agar sehat dan aman dikonsumsi,” ungkapnya.
Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa langkah antisipatif ini melibatkan banyak pihak di Jatim. Seperti Tenaga Kesehatan (Nakes) Hewan baik dokter hewan maupun paramedik veteriner.
“Kami juga melibatkan ratusan dokter hewan yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI),” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, Pemprov Jatim juga bekerjasama dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia untuk melatih para nakes dari unsur TNI dan POLRI. Selain itu, juga melibatkan ratusan dokter muda dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya dan Universitas Wijaya Kusuma.
“Dengan jumlah SDM yang begitu besar maka tidak salah kalau Jatim berhasil menempati posisi teratas pada capaian vaksinasi PMK,” katanya.
“Memang kolaborasi, sinergi, strong partnership harus terus dibangun diantara semua stakeholder, ini adalah kunci,” pungkasnya. (*)