“Perkembangan ini merupakan pertanda baik bagi kebangkitan industri pariwisata Indonesia terutama setelah status pandemi Covid-19 dicabut oleh WHO. Iklim industri pariwisata yang sudah mulai kondusif ini ditangkap sebagai peluang oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menggarap kembali pasar utama wisatawan mancanegara dari wilayah Amerika melalui rangkaian kegiatan promosi sepanjang tahun dan kali ini di Mexico City. Harapan kami kegiatan ini dapat menunjang pencapaian target 8,5 juta wisatawan mancanegara di 2023 dan penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di 2024,” kata Sandiaga.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berpartisipasi dan mendukung kegiatan EIM 2023 melalui fasilitasi kehadiran perwakilan industri pariwisata (akomodasi, agen perjalanan, dan tur operator) yang berfokus pada pasar benua Amerika, aktivasi kegiatan promosi destinasi wisata Indonesia khususnya 5 DPSP, penjualan paket wisata Indonesia dan business matching, pertemuan dengan travel agent Mexico, pengisian survei pengunjung, pelayanan informasi dan distribusi bahan promosi pariwisata Indonesia, serta Interactive games (online dan offline).
“Kemenparekraf juga turut mendukung penampilan tim kesenian yang dibawakan oleh tim Diaspora di Amerika pada acara tersebut,” kata Sandiaga.
Sementara Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini mengatakan, partisipasi aktif Wonderful Indonesia pada rangkaian kegiatan EIM 2023 menjadi langkah strategis untuk memantapkan kembali posisi brand Wonderful Indonesia di Amerika agar tetap sebagai top of mind.
“Salah satunya melalui penyebarluasan informasi kepada publik terkait perkembangan destinasi wisata di Indonesia dan penyesuaian dengan tren dan kebutuhan dari para traveler saat ini,” kata Ni Made Ayu.
Ia menjelaskan menurut data BPS pada 2022, kawasan Amerika merupakan market potensial untuk quality tourism dengan rata-rata pengeluaran per kunjungan mencapai 2.248 dolar AS perkunjungan dengan lama tinggal rata rata 17 malam.
“Wisman asal Mexico sangat menyukai wisata alam dan petualangan, seperti melihat orang utan di Kalimantan, gunung dan kawah gunung di Jawa dan Bali baik di selatan maupun utara. Mereka juga termasuk wisman repeater atau berkunjung kembali dan berpetualang ke Pulau Sumatra, Sulawesi, Lombok, dan NTT. Kehadiran Indonesia di kawasan ini sangat penting untuk menyasar potensi wisman dengan quality tourism untuk pariwisata Indonesia,” ujarnya. (*)