Meski begitu, Naning menerangkan cara-cara menggunakan internet yang aman dan sehat untuk anak. Orang tua dan pengguna internet lainnya diharapkan sudah memahami penggunaan internet. Sebab, masing-masing anak mempunyai daya serap dan resiko terhadap internet berdasarkan kebutuhan usianya.
Untuk itu, UNICEF mendukung upaya Pemkot Surabaya melalui DP3A-PPKB dalam mengembangkan Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga) hingga di tingkat Balai RW.
“Orang tua harus paham anak-anaknya punya aplikasi apa saja. Hingga adanya perubahan perilaku terhadap anak. Maka membangun komunikasi yang baik dengan anak sangat penting sebagai upaya memitigasi risiko. Karena ada beberapa kasus scam yang mengancam untuk menyebarluaskan atau di blackmail yang meminta imbalan seksual atau imbalan rupiah,” terangnya.
Direktur Plato Foundation, Dita Amalia menyampaikan, para peserta yang mengikuti kegiatan di hari pertama, di antaranya lurah, Kader Surabaya Hebat (KSH), organisasi perempuan Aisyiyah, Fatayat, Katolik, dan sebagainya. Sedangkan untuk pelaksanaan hari kedua, akan dihadiri oleh Forum Anak Surabaya (FAS) di tingkat kota hingga kelurahan, Insan Genre, dan karang Taruna.
“Selain itu, kami juga akan menguatkan 5 kampung di Surabaya sebagai pilot project dalam membangun lingkungan yang ramah anak dan bersih dari OCSEA. Kampung ini berada di kawasan Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kebonsari, Pakal, Kertajaya, dan Medokan Semampir,” kata Dita.
Ia mengaku bahwa pemilihan kampung tersebut adalah untuk melanjutkan program Kampunge Arek Suroboyo (KAS) Ramah Perempuan dan Anak (RPA) milik Pemkot Surabaya. Dimana kampung tersebut memiliki potensi menjadi role model bagi kampung yang lain. Nantinya, yang bergerak tidak hanya fasilitator masyarakat tetapi juga anak-anak remaja.
“Karena ada kasus OCSEA, dimana anak SD memiliki aplikasi dating yang kemudian janjian dengan orang yang baru dia kenal di media sosial. Ini harus kita respon bersama agar tidak terus terjadi,” ungkapnya.
Plato Indonesia juga berbagi strategi agar anak-anak memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya dari kekerasan seksual di ranah daring. Sebab, para pelaku kejahatan seksual sangat masif melakukan tindakannya dalam membujuk anak remaja.
Setelah kegiatan ini, Plato Foundation akan melakukan rencana aksi untuk melihat dan monitoring kampung-kampung tersebut. Selain itu, juga akan membuat panduan terkait dengan Kampung Ceria (Cerdas, Internet Sehat dan Aman, Ramah Anak).
“Anak-anak masih rentan, secara emosional perlu mendapatkan penguatan agar memiliki ketahanan diri mencegah OCSEA,” imbuhnya. (*)