Menurut Baihaki, kenaikan elektabilitas Prabowo salah satunya terkait isu-isu ‘endorse Jokowi’ yang memengaruhi publik. Apalagi, Jatim saat Pilpres 2019 lalu merupakan basis suara Jokowi.
“Ada faktor itu (endorse Jokowi). Faktor besar lain dari temuan kami adalah pemilih Nahdliyin yang sangat besar di Jatim cenderung memilih Prabowo dibanding dua nama lain,” jelasnya.
“Selain itu responden menilai Prabowo pemimpin yang tegas dan meyakini Prabowo orang yang komitmen menjadi penerus program Jokowi,” tambahnya.
Dalam responden yang mengaku merupakan warga NU, Baihaki membeberkan sebanyak 32,06% memilih Prabowo. Kemudian sebanyak 30,01% memilih Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebesar 17,4%. Masih ada 20,53% responden belum menentukan pilihan.
Survei ARCI dilakukan pada 4 Juli-15 Juli 2023. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.250 responden yang tersebar proporsional di 38 kabupaten/kota Jatim. Survei ARCI memiliki margin of error sebesar 2,8% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Berikut elektabilitas tiga cepres di Jawa Timur versi survei ARCI:
- Prabowo Subianto 33,7%
- Ganjar Pranowo 30,5%
- Anies Baswedan 23,3%.
Belum menjawab/belum menentukan 12,5%. (*)