SURABAYA (Warta Transparansi.com)– Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Sukadar memberi masukan kepada Pemkot Surabaya agar perhatikan keberadaan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO). Mengingat ada tragedi Minggu pagi, sebuah mobil yang menbrak tiang JPO di Wonokromo.
“ Nah, JPO Wonokromo berdiri sebelum ada proyek pelebaran jalan dan posisinya berada di tepi jalan. Ketika ada pelebaran jalan, maka tiang penyangga JPO ada ditengah bahu jalan ini yang berbahaya bagi pengguna jalan,” ujar Sukadar, Jumat (16-06-2023).
Ia menyatakan, akibat insiden kecelakaan mobil menabrak tiang JPO Wonokromo, Minggu (11-06-2023) Pemkot Surabaya harus segera mengganti struktur JPO.
“ Bagaimana caranya struktur JPO ini tidak menjadi beban ketika tiang penyangganya di lepas, ini kan intinya,” katanya.
Sukadar menegaskan, Pemkot Surabaya harus melakukan evaluasi terkait tiang JPO sebagai penyangga karena berada di tengah bahu jalan.
Legislator DPRD Surabaya yang akrab disapa Cak Kadar ini menjelaskan, ketika tiang penyangga di potong apakah kekuatan JPO tersebut berkurang, jika berkurang dan rentan ambruk maka harus segera diubah struktur JPO nya.
“ Bisa saja tiang yang ditengah JPO dipotong lalu di geser ke tepi jalan sebagai penambah beban JPO di ujungnya, jadi JPO membentang tanpa ada tiang di tengahnya dimana itu adalah bahu jalan,” imbuhnya.
Cak Kadar menambahkan, insiden di Minggu pagi itu harus menjadi perhatian serius Pemkot Surabaya terhadap tiang JPO yang rentan bahaya bagi pengguna jalan. Insiden ini merupakan pengalaman yang terburuk di Kota Surabaya.
Seperti diketahui, kcelakaan menabrak tiang JPO bukanlah kejadian yang pertama. Dulu, ketika proyek jalan frontage digarap keberadaan tiang JPO ini disorot. Masyarakat menilai bisa membahayakan pengguna jalan sebab tiang berdiri di tengah jalan.
“ Jangan sampai setelah kejadian baru kita semua bingung langkah apa yang mau diambil. Kedepan, ini pelajaran buat Pemkot Surabaya soal JPO,” pungkasnya.(*)