Dukungan terus mengalir dari pelbagai kalangan masyarakat. Antara lain datang dari Masyarakat Perfilman yang menilai Muhadjir seperti iklan the botol, siapapun Capresnya Muhadjir wakilnya. Sejumlah komunitas relawan Jokowi-Makruf pada Pilpres 2019 menyatakan dukungan ke Muhadjir untuk menjadi Cawapres.
Dampak elektoral
Fathurrachman melihat, dukungan kepada Muhadjir tidak hanya dari alumni HMI tetapi juga alumni Pelajar Islam Indonesia (PII) dan umat Muhammadiyah. “Jadi dia itu memiliki dampak elektoral yang sangat signifikan. Dan ini menguntungkan siapapun Capres yang dia dampingi,” tegasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, banyak sisi yang menjadikan Muhadjir sebagai role model warga KAHMI dan anak-anak HMI. Antara lain pribadi yang ikhlas. Ini menunjukkan bekerja tanpa tendensi mencari popularitas atau menaikkan elektabilitas. Hal ini menjadi indikator bahwa dia menghayati dan mengamalkan nilai HMI yang diungkap dalam marsnya yaitu bersyukur dan ikhlas yakin usaha sampai untuk kemajuan.
“Saya tidak menemukan dia minta diundang podcast untuk bisa branding. Dia itu bukan pemimpin yang suka beretorika. Tidak suka berpolemik di ranah publik. Dia lebih banyak berpikir dan bekerja menemukan solusi untuk setiap masalah,” katanya.
Menurut dia, di antara nama-nama Cawapres yang muncul, Muhadjir ini relatif tidak memiliki resistensi bagi siapapun. Dia bisa diterima semua lapisan masyarakat. Figur demikian sangat dibutuhkan Indonesia yang sedang menghadapi polarisasi primordialistik secara tajam. (Galuh)