banner 728x90

Satu Generasi Terlewati, Sketsa Serba-Serbi Sholat Subuh (3)

Satu Generasi Terlewati, Sketsa Serba-Serbi Sholat Subuh (3)
Wina Armada Sukardi

Ada juga Pak Yamin. Jurangan besi ini yang membawa saya membeli tanah di depan rumah saya seluas 1.800an meter persegi, tapi kini sudah saya jual kembali. Di bawah kepemimpinan kegiatan RW kami waktu itu sangat dinamis. Di juga salah satu jemaah yang sangat sering sholat subuh di mesjid. Dia malah sudah meninggal lebih dahulu dari generasinya.

Ada juga Pak Sainan. Lelaki yang menjadi perantara waktu saya membeli rumah yang saya tempati sekang, pun telah pergi selama-lamanya. Sebelumnya dia hampir selalu lalu lalang di depan rumah saya. Tetangga setelah tingkungan dalam rumah saya ini, kalo lebaran selalu pada pagi hari pertama datang lengkap dengan hampir seluruh keluarga besarnya. Kini tinggal anak cucunya yang masih berinteraksi dengan kami, karena isterinya pun beberapa bulan silam menyusulnya ke alam baka. Salah satu anaknya sekarang menjadi ketua RT di lingkungan kami.

Itu cuma empat contoh tetangga yang biasa sholat subuh bersama-sama di mesjid. Semua telah pergi. Selain keempatnua, tentu, banyak lagi yang telah pergi untuk selama-lamanya. Saya perhatikan, saat ini tinggal beberapa orang tua saja generasi di atas saya yang masih hidup, ternasuk Ustad Satiri, ketua mesjid kami. Selebihnya tinggal kenangan saja. Sebuah generasi jemaah sholat subuh di meajid tanpa terasa berlalu sudah.

Dengan begitu, dalam usia saya saat ini 64 tahun, saya telah memasuki genrasi baru sebagai jemaah sholat subut.! Posisi yang sebelumnya ditempat oleh para alhmarhum seperti Pak Latief, Pak Yanin, Pak Nawawi atau Pal Sainan, telah beralih ke generasi saya. Sekitar 25 tahun terjadi peralihan itu. Maka kini saya dan kawan-kawan segenerasi sudah dikelompokan ke generasi “bapak-bapak” yang relatif sempuh.

Agama Islam mengajarkan agar kita memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Merugilah mereka yang menyia-nyiakan waktu. Dalam hal ini, bukankah ada ajaran yang terkenal: manfaatkanlah lima perkara, sebelum datang lima perkara lain:
1. Manfaatkankah waktu mudamu, sebelum waktu tuamu tiba.
2. Manfaatkanlah masa sehatmu, sebelum waktu sakitmu tiba.
3. Manfaatkanlah masa kayamu, sebelum masa miskinmu tiba.
4. Manfaatkanlah waktu luangmu, sebelum waktu sibukmu tiba.
5. Manfaatkanlah waktu hidupmu, sebelum waktu matimu tiba.
Sholat subuh rutin di mesjid, tanpa terasa sudah menghasilkan generasi baru. Setidaknya kami yang rutin sholat subuh di mesjid, sudah memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Pencipta kepada kami, tanpa terasa telah rutin sholat subuh di mesjid. Mungkin itulah sebabnya disebut “_sholat subuh lebih baik daripada tidur..T a b i k. (*) Bersambung….

Wina Armada Sukardi, Wartawan dan Advokat senior, juga anggota Dewan Pakar, Pengurus Pusat Muhamadiyah. Tulisan ini merupakan opini pribadi dan tidak mewakili organisasi.