Minat Baca dan Indek Literasi Indonesia Rendah

Minat Baca dan Indek Literasi Indonesia Rendah
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian dalam Rapat Panja Peningkatan Literasi dan Tenaga Perpustakaan (PLTP) dengan beberapa kepala dinas perpustakaan dari beberapa provinsi, di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (21/3/2023).

JAKARTA (Wartatransparansi.com) – Anggota Komisi X DPR Hetifah Sjaifudin mempertanyakan sekaligus perihatin mengapa tingkat kegemaran membaca dan indeks literasi di Indonesia selalu saja menjadi sorotan. Pasalnya dari berbagai survei, tak jarang Indonesia berada di urutan bawah.

“Perlu ada telaah terkait yang melatarbelakangi angka-angka yang dianggap rendah tersebut,” katantnya dalam rapat denan para Kepala Dinas se Indonesia di Senayan, Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Tentunya kita harus lebih memahami data-data dan fakta-fakta realita dari pengukuran indeks literasi masyarakat itu dan kemudian juga tingkat kegemaran membaca.

Jadi, jangan sampai kita nanti salah menangkap, seolah-olah semua atau sebagian besar masyarakat Indonesia itu tidak gemar membaca padahal bisa jadi mereka itu memiliki motivasi tetapi ada hal-hal lain yang membuat keinginan atau motivasi itu tidak terealisasi.

Hetifah Sjaifudin, politisi partai Golkar mencontohkan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat literasi di suatu daerah adalah anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan literasi, termasuk perpustakaan. Menurutnya tidak semua daerah memiliki anggaran yang memadai.

Jadi sebenarnya banyak aspek yang mempengaruhi bagaimana supaya pembangunan literasi dan juga kegemaran membaca ini bisa terwujud.