Jawab: yang keberatan ada. Misalnya sumber berita soal kerusuhan di Kanjuruhan di stadion sepakbola Malang itu. la keberatan justru karena saya dianggap terlalu menonjolkan kehebatannya. Tapi soal sampai somasi tidak.
Tanya : Sepanjang yang Anda ketahui bagaimana reaksi orang yang membaca tulisan Anda, terutama dampak apa saja yang terjadi atas tulisan tulisan yang Anda publikasikan/posting. Mungkin dapat diberikan contoh contoh konkret?
Jawab: Ada yang bilang biasa saja. Tapi lebih banyak yang menyukai. Tulisan saya dianggap punya warna sendiri. Kalimat pendek, lincah dan berwarna. Sering saya kuwalahan menjawab pertanyaan di mana alamat orang yang saya tulis. Misalnya Dokter heman yang bisa menyuntik manusia itu, drg Yuda Magelang.
Tanya : Ingatkah Anda sudah berapa banyak tulisan semacam ini Anda hasilkan? Mungkin kalo lupa secara tepat, kurang lebih berapa? Apakah bakalan “dibukukan” baik cetak atau mungkin cukup i-book saja?
Jawab: Saya sudah tidak ingat berapa jumlah tulisan saya selama ini. Mungkin. mudah tinggal dikalikan. 5 tahun kali 360 hari. Pernah terbit satu buku kumpulan sebagian tulisan itu, judul buku, orang-orang yang menginspirasi. Tulisan yang khusus membahas prestasi orang-orang dalam kehidupan disatukan dalam satu buku. Sejak itu belum pernah ada lagi. Entah kapan-kapan.
Tanya : Kalau ada yang mau tertentu, jika mungkin dengan mengendors (baca: membayar) Anda untuk topik arah tulisannya, termasuk untuk produk-produk tertentu, apakah Anda bersedia? Banyak yang menilai dalam dunia media sosial hal itu merupakan hal yang biasa. Anda sendiri bagaimana menanggapinya?
Jawab: Saya tidak bersedia. Tulisan saya pernah dari latar belakang komersial. Saya tidak begitu peduli apakah satu tulisan banyak yang membaca atau tidak. Tapi karena saya berpegang pada news value hampir semua topik banyak yang membaca.
Tanya : Sebenarnya apa yang ingin Anda capai dengan banyak menulis setiap hari? Setelah Anda selesai menulis pergelutan ” perasaan” apa yang ada pada Anda? Begitu juga manakala besoknya harus menulis lagi?
Jawab: Berlatih konsisten. Berlatih terikat pada komitmen. Menjaga otak agar tetap hidup.
Tanya : Style atau gaya tulisan apa yang Anda pakai? Apakah ada penulis dunia atau Indonesia yang sangat mempengaruhi gaya Anda menulis?
Jawab: Pramudya Ananta Toer, Goenawan Mohamad, Mahbub Junaidi adalah tiga penulis yang mempengangaruhi saya. Tapi gaya Tempo lebih dominan. Mungkin karena saya dididik di Tempo dan bekerja lama di majalah itu
Tanya : Dahulu seorang penulis dapat banyak honor dari hasil tulisannya. Tapi kini segala karya tersebut dipublikasi dengan gratis. Tanggapan Anda? Dalam kontek tulisan ini apa anjuran Anda kepada para penulis, khususnya penulis muda?
Jawab: Kebetulan saya punya sumber penghasilan dari bisnis. Sama sekali tidak berharap penghasilan dari tulisan. Rasanya kini tidak bisa lagi menulis di media sebagai sumber penghasilan. Dulu begitu banyak mahasiswa yang membiayai hidup dan kuliah dari menulis di media. Tidak mungkin lagi yang seperti itu terulang. (*)