Menurut Walikota Mojokerto, tidak hanya sekadar menjaga eksistensi, berdagang melalui marketplace juga dinilai akan meningkatkan potensi konsumen atau pembeli. Sebab jangkauan toko daring akan lebih luas, tidak hanya dalam negeri bahkan hingga luar negeri.
“Nanti sangat mungkin ada orang dari luar negeri yang berminat untuk membeli produk anda. Bisa jadi nanti ada orang luar negeri yang ingin pesan minuman jamu panjenengan. Monggo, itu sangat mungkin. Tinggal nanti bagaimana pengemasannya agar sampai sana masih bisa diminum,” tutur Ning Ita.
Selain di berbagai marketplace milik swasta, pelaku UMKM juga didorong untuk membuka toko di marketplace milik pemerintah atau E-Katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Nantinya UMKM akan dapat bermitra dengan pemerintah untuk keperluan pengadaan barang/jasa.
“Tahun depan itu pengadaan barang dan jasanya pemerintah akan kita fokuskan untuk produk-produk UMKM-nya local. Apa saja,” tegas Ning Ita.
Pelatihan yang dilakukan kali ini adalah tahap satu, dengan total 175 peserta. Sementara narasumber berasal dari berbagai marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Gojek, Blibli, dan Grab dan lainnya. Ke depan, bagi para pelaku UMKM yang belum ikut di tahap satu, dapat bergabung di tahap dua yang rencananya diadakan akhir tahun. (*)