“Kalau menghadirkan Islam rahmatan lil alamin, maka sesungguhnya hubungan antara manusia dengan alam juga harus menjadi satu kesatuan dari pola pembelajaran dan pola dakwah kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, selain membangun hubungan antara manusia dengan alam, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya membangun hubungan manusia dengan manusia dengan penuh kasih dan menjauhkan dari penggunaan kekerasan. . Khofifah mengajak santri untuk menyemai kasih, bangun kedamaian, bangun persatuan, dan kuatkan persaudaraan. “Ini bagian dari hubungan manusia dengan manusia. Jauhi kejerasan.,bangun saling kasih antar sesama” tandasnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah Muhammad Fauzan berharap, pesantren menjadi pelopor untuk menjadi lembaga yang menerapkan nilai-nilai rahmatan lil alamin. Dengan mengedepankan akhlak yang baik supaya tidak terjadi kekerasan baik itu di lembaga Didik maupun di rumah tangga. “Dengan dukungan SDM dan sarana prasarana dari Pemprov Jatim kita bisa mewujudkan hal tersebut,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono. Mengacu pada rahmatan lil alamin, maka tidak hanya pembelajaran saja yang diberikan kepada santri, melainkan pembelajaran akhlak juga harus ditanamkan kepada para santri di pesantren. “Tidak hanya mengajar saja tetapi implementasi juga dilakukan sehingga santri-santri menjadi pribadi yang membawa rahmat, dapat menyatu dengan sesama manusia dan alam” jelasnya.
Adapun acara peresmian gedung bagi santri putra di Ponpes Al Fattah yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Khofifah turut dihadiri dan disaksikan anggota DPRD Provinsi Jatim Komisi C Khulem Junaedi, Ketua Yayasan PP Al Fattah, Nurul Huda, Para Pengurus Ponpes PP Al Fattah dan Para Santri PP Al Fattah. (*)