PASURUAN (WartaTransparansi.com ) – Tragedi tewasnya ratusan aremania dan aremanita pasca derby Jatim Arema Malang versus Persebaya Surabaya. Kekalahan Arema Malang oleh Persebaya 2-3,membuat supporter tuan rumah tak dapat menahan emosinya. Ratusan bahkan ribuan supporter aremania turun ke tengah lapangan. Hal ini memicu petugas keamanan TNI-Polri melakukan tindakan prepentif dengan menembakan gas air mata ke kerumunan supporter baik yang ada di tengah lapangan maupun yang berada di tribun.
Tak hayal tembakan gas air mata dari petugas membuat pontang-panting ribuan aremania, mereka (aremania) berebut keluar stadion menghindari gas air mata yang dilepaskan petugas. Akibat saling berebut keluar, korban berjatuhan. Hingga Minggu siang (2/10/22) terkonfirmasi korban meninggal lebih dari 180 orang. Korban tewas maupun luka-luka memenuhi lorong setiap rumah sakit terdekat.
Kejadian rusuh di stadion Kanjuruhan Malang, dengan ratusan korban jiwa langsung membuat masyarakat berempati. Tak terkecuali dengan komunitas supporter Persebaya dan Persekabpas Pasuruan yang tergabung pada BonSas (BonexSakera Pasuruan) dan Avanti (Gren Nord) Pasuruan. Secara mendadak puluhan BonSas dan Avanti, menggelar doa tahlil Minggu siang (2/10/22) di markas nobar Warkop Ki Demang yang berada di Masangan-Bangil.
Menurut Henry “Ki Demang” Sekjen SakeraMania Pasuruan saat dikonfirmasi mengatakan,” ini merupakan giat dadakan untuk mendoakan para korban tewas tragedi Stadion Kanjuruhan-Malang,”tegasnya.
“terlepas dari rivalitas antara aremania dan bonex selama ini. Doa Tahlil sengaja kami lakukan untuk rasa solidaritas ataupun rasa kemanusian atas tragedi berdarah yang merengut ratusan korban jiwa tersebut. Semoga kejadian di Malang itu menjadikan pelajaran bagi kita semua dan semoga para korban tewas husnul khotimah serta korban luka-luka segera sembuh. Kami juga berharap agar FIFA tidak menjatuhkan sanksi pembekuan sepak bola Indonesia,”imbuh Badi salah satu pentolan avanti gren nord pasuruan.(*)