Opini  

Puan Lawan Ganjar: Senjakala PDIP

Puan Lawan Ganjar: Senjakala PDIP

Edi Sudarjat  – Analis Politik & Media)

Mencermati dinamika politik internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belakangan ini, sulit dihindari akan hadir kesimpulan, _partai ini bak matahari yang sedang tergelincir menuju senja_.

Bukannya bersatu padu menghadapi Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) yang tinggal 17 bulan lagi, elite PDIP justru bersilang sengketa: ada “Dewan Kolonel” yang memperjuangkan Puan Maharani, dan “Dewan Kopral” yang memperjuangkan Ganjar Pranowo.

Silang sengketa di kalangan elite ini tentu berpengaruh pada kekompakan kader, pendukung, dan simpatisan PDIP di akar rumput. “Dewan Kolonel” akan mencari dukungan dari akar rumput; begitu pula “Dewan Kopral”. Akibatnya massa PDIP bakal terbelah dua.

Padahal, menghadapi Pileg yang sudah dekat, semestinya elite dan massa PDIP bersatu-padu. Tanpa persatuan, sulit rasanya bagi partai “banteng moncong putih” ini mencetak “hatrick” alias tiga kali berturut memenangi Pileg.

Sebagaimana diketahui PDIP sudah dua kali berturut-turut memenangi Pileg: 2014 (18,9 persen suara = 109 kursi DPR RI) dan 2019 (19,3 persen suara =128 kursi DPR RI); pernah pula “juara” pada 1999 (33,7 persen suara = 153 kursi DPR RI).

Di kalangan internal PDIP, sesungguhnya ada kelompok yang mengupayakan Puan dan Ganjar bersatu, yakni _Laskar Ganjar-Puan_ (LGP), yang diketuai Ketua Bapilu PDIP Jawa Barat Mochtar Mohamad.