SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Kasus Pneumonia atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Kota Surabaya, menurun. Meski begitu, warga Kota Pahlawan harus selalu waspada.
Sesuai data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, pada 2021 kasus ISPA berada di angka 17.693 untuk semua usia. Namun, di bulan Agustus 2022 tersisa 11.512 orang. Penurunan kasus ISPA, tak lepas dari upaya Pemkot Surabaya dalam melakukan deteksi dini kepada mereka yang memiliki keluhan batuk dengan/tanpa kesulitan nafas.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, perkiraan kasus ISPA pada balita di Kota Surabaya sebanyak 12.900. Sedangkan penemuan kasus Pneumonia pada balita pada periode Januari – Agustus 2022 hanya 8.080 kasus, dengan usia dominan antara 1 – 5 tahun.
“Karena usia tersebut merupakan usia rentan, di mana kekebalan tubuh belum terbentuk secara optimal. Lebih lanjut, berdasarkan deteksi dini ISPA Pneumonia di Surabaya untuk semua usia terdapat 11.512,” kata Nanik, Selasa (20/9/2022).
Nanik menjelaskan, penyebab anak – anak dengan usia 1 – 5 tahun terpapar Pneumonia karena sering berinteraksi dengan banyak orang, serta mengunjungi berbagai tempat. Sehingga berisiko terpapar virus/kuman penyebab infeksi saluran pernafasan menjadi lebih besar dibanding usia bayi 0 – 1 tahun .
“Kasus Pneumonia pada balita di tahun 2021 sebesar 8.760, sedangkan di tahun 2022 per bulan Agustus sebesar 8.080. Total kasus pada semua usia di tahun 2021 sebesar 17.693, sedangkan tahun 2022 per Agustus sebesar 11.512,” jelasnya.