banner 728x90

Dukung Revolusi Mental, Ketua PBNU: Pesantren Salaf Harus Berubah

Dukung Revolusi Mental, Ketua PBNU: Pesantren Salaf Harus Berubah
Foto : Prof Dr KH Muhammad Mukri

PASURUAN (WartaTransparansi.com) – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Muhammad Mukri menegaskan, pondok pesantren salaf harus berubah jika tidak ingin ditinggalkan karena saat ini umat NU sedang berubah. Umatnya sedang mengalami mobilisasi verital.

Muhammad Mukri mengatakan hal itu dalam Workshop Revolusi Mental Penguatan Pendidikan Mental dan Karakter bagi Guru LP Ma’arif NU di Hotel Horison, Kota Pasuruan, Jatim, Jumat (16/9/2022).

Sementara itu Deputi 5 bidang Koordinator Revolusi Mental, Pemajuan Budaya dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Didik Suhardi mengatakan, LP Ma’arif bisa menjadi motor utama penggerak revolusi mental.

Pada tahun 2045 atau genap 100 tahun Indonesia merdeka, kata Didik, Indonesia mendapati bonus demografi di mana lebih 70 persen penduduk adalah usia produktif. Hal ini sesungguhnya merupakan rahmat Allah yang harus disyukuri.

“Saat ini tugs kita adalah menyiapkan mereka, generasi emas usia produktif dengan sebaik-baiknya. Kalau tidak kita persiapkan, bisa menjadi bencana demografis di masa mendatang,” kata mantan Sekjen Kemendikbud asal Nganjuk ini.

Muhammad Mukri, mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Bandarlampung mengatakan, tatanan dunia saat ini sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Untuk itulah revolusi mental menjadi sangat relevan. NU juga menyesuaikan dengan perubahan-perubahan. Terlihat umat NU mengalami mobilisasi vertikal.