SURABAYA (WartaTransparansi.com) –
Produser film layar lebar berjudul ‘Karena Cinta Bukan Bayangan’, memilih Kota Surabaya sebagai lokasi syuting film bergenre romance tersebut. Wali Kota Eri Cahyadi senang dan menyambut baik pembuatan film itu, karena akan lebih mengenalkan nama Kota Pahlawan.
Menurut Avesina Soebli, sang produser, keinginan untuk menjadikan Surabaya sebagai tempatbpembuatan film, sudah disampaikan kepada Wali Kota Surabaya.
“Kami sudah bersilaturahmi, sekaligus menyampaikan keinginan dan meminta izin kepada Pak Wali Kota menjadikan Kota Surabaya sebagai tempat untuk penggarapan film kami,” kata sang produser, Avesina Soebli, Rabu (3/8/2022).
Dalam pertemun yang berlangsung di rumah dinas Wali Kota Surabaya Jl. Sedap Malam, Selasa petang kemarin, Avesina Soebli didampingi sutradara dan tim.
Menurutnya, setelah Wali Kota memberikan persetujuan, pihaknya akan segera menggarap film layar lebar tersebut. “Dalam filim terbaru ini, tentunya kami juga ingin mengenalkan potensi-potensi wisata di Surabaya maupun tentang kuliner dan budayanya,” ujarnya.
Sesuai rencana, proses syuting ‘Karena Cinta Bukan Bayangan’ sudah dimulai bulan depan. Sedangkan tayang di bioskop awal tahun 2023. Avesina Soebli sendiri pernah menjadi produser film ‘Sepatu Presiden’, ‘Perahu Kertas’ hingga ‘Laskar Pelangi’.
“Semoga film ini bisa dinikmati Insya Allah sekitar kuarter pertama tahun depan. Kita akan coba mengajak para pemain-pemain yang sudah dikenal luas, sudah populer. Belum bisa saya sebut namanya karena ini masih rahasia. Mudah-mudahan jadi surprise yang akan terlibat di dalam film ini,” katanya.
Avesina membocorkan sedikit terkait alur cerita yang akan diangkat dalam film ‘Karena Cinta Bukan Bayangan’ tersebut. Yaitu, bagaimana ketika orang Surabaya itu pergi ke mana pun, maka akan kembali lagi ke Kota Pahlawan.
“Ada rasa cinta, Surabaya ini nyawa. Jadi, orang dari manapun pasti pulangnya ke Surabaya. Nah, nyawa ini yang akan kita ceritakan dalam kisah cinta yang sangat manis,” ungkapnya.
Film tersebut, katanya, bakal disutradarai oleh Benni Setiawan. Yakni, sosok penulis skenario sekaligus sutradara dalam film ‘Layangan Putus’.
“Dulu pernah bikin film di Surabaya, kok kita ini bisa larut di Surabaya ingin balik lagi, ingin balik lagi. Nah, suasana hati ini yang saya ajak di dalam film ini. Karena nyawanya itu beda, kalau saya datang ke kota-kota lain dengan datang ke Kota Surabaya,” imbuhnya.