SURABAYA (Wartaltransparansi.com) – Lapangan parkir Syaifuddin Zuhri menjadi lautan merah. Para Srikandi SZ melakukan senam Sicita bersama Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Senam dengan penuh semangat itu adalah kolaborasi antara Kecamatan Pakal , Kecamatan Benowo dan Surabaya Hebat. Ratusan pesenam berseragam serba merah dengan kompak melakukan gerakan seirama alunan musik.
Anggota DPRD kota Surabaya Syaifudin Zuhri menegaskan, sebagai kader PDI-Perjuangan dirinya tegak lurus pada perintah partai menjadi corong dan mempunyai perwakilan juru kampanye sampai ke tingkat RT guna mengidentifikasi dan mencari solusi permasalahan warga.
“Ya, ibarat politik itu kita mempunyai corong supaya jarum yang jatuh di jerami itu terdengar,”ujarnya usai melakukan senam SICita bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Minggu (30/7/2022) malam.
Politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Cak Ipuk ini melanjutkan, bahwa keberadaan partai politik adalah menjadi wadah untuk menampung pengaduan dan permasalahan di masyarakat. Sebagai kader, keinginan menjadi juru bicara untuk menyampaikan pada masyarakat itu adalah keinginannya. Hadirnya Srikandi SZ , adalah wadah ibu-ibu dan kaum milenial putri menjadi perwakilan Syaifuddin dalam menyampaikan program dan permasalahan warga ditingkat bawah.
“Tapi kita juga tak mau kalah dengan KSH.
Justru kader-kader yang kita bina ini dari berbagai elemen masyarakat. Ada ketua jemaah pengajian, Ibu RT/RW juga ada KSH, dan milenial, ” ungkapnya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD kota Surabaya ini menyatakan, bahwa pemkot telah menggelontorkan beberapa program untuk warga Surabaya. Tujuanya adalah memakmurkan dan mensejahterakan warga. Sehingga apa yang dicanangkan pemerintah seiring dan sejalan dengan amanat partai pengusung, yaitu PDI Perjuangan.
“Kita juga mampu mengimbangi apa yang menjadi semangat Wali Kota untuk memakmurkan warga Surabaya dari semua kebijakan yang pro rakyat, ” katanya.
Ipuk juga memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa tidak semua pemimpin bisa memberikan kemakmuran pada warganya sesuai yang diharapkan. Namun begitu, pemkot Surabaya mampu memberikan program-program keberpihakan kepada masyarakat. Utamanya masalah pendidikan dan kesehatan. Terkait dengan kader binaan Srikandi SZ, mereka tidak hanya ibu-ibu, tapi juga kaum milenial yang militan.
” Srikandi SZ ini punya motto akan memberikan uluran tangan kepada saudara kita untuk dibantu bersama, ” pungkasnya.(*)