“Sebagai kota besar yang padat penduduk, kami terus berusaha untuk mempercepat pelayanan, khususnya dalam mengatasi bencana kebakaran,” kata Armuji, Senin (1/8/2022).
Disebutkan, berdasarkan data yang dikantongi dalam kurun waktu 1 Juni 2022 sampai 11 Juli 2022, tercatat ada 264 kasus kebakaran yang dilaporkan dan sekitar 145 kasus yang disebabkan oleh Korsleting listrik.
Karenanya, koordinasi lintas sektor antara Command Center 112, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya dan DPKP Kota Surabaya menjadi kunci atas capaian respon cepat terhadap sebuah kejadian.
“Tidak hanya kebakaran, bahkan laporan terkait hewan liar seperti ular atau STNK yang masuk ke selokan juga dilayani dengan baik. Itu bentuk kesungguhan pelayanan Pemkot Surabaya kepada masyarakat,” tukasnya.
Diketahui, pada tahun 2022 juga dilakukan penambahan dan pembangunan Pos Pemadam Kebakaran (PMK) di wilayah Kecamatan Wiyung, Lakarsantri, dan Sukomanunggal untuk memperluas jangkauan pelayanan. (*)
