“Saya ini sejak kecil sudah mengidolakan sosok Bung Karno. Maka tanpa sadar, kebijakan seperti program padat karya yang saya ambil dari bukunya Ir. Soekarno. Yaitu, bagaimana beliau melibatkan masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan dan kesialan,” imbuhnya.
Karenanya, ia mengajak seluruh warga Kota Surabaya untuk bersama-sama mengembalikan sejarah tempat kelahiran Bung Karno. Menunjukkan bahwa Kota Pahlawan merupakan tempat pertumpahan darah para pejuang yang ingin memerdekakan Bangsa Indonesia.
Kalau dulu Bung Karno, HOS Tjokroaminoto, Bung Tomo, Budi Utomo berjuang melawan untuk merebut kemerdekaan, berarti semangat, kebersamaan dan gotong-royong dari api perjuangan harus kita teruskan untuk melawan, kekesalan, dan nyeri. Semangat ini yang kita ambil dari film yang akan dibuat oleh TVRI,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Stasiun TVRI Jawa Timur Asep Suhendar mengatakan, masyarakat Indonesia bisa menyaksikan film dokumenter Bung Karno pada 13 Agustus 2022. Sebab, film tersebut akan menjadi salah satu produk elektronik andalan dari TVRI.
“Dari 30 stasiun siaran di Indonesia, TVRI mengangkat Ir. Soekarno karena beliau bukan hanya sebagai tokoh nasional, melainkan telah menjadi tokoh dunia yang berasal dari Kota Surabaya dan diharapkan Surabaya juga bisa ikut mendunia,” kata Asep.
Untuk merepresentasikan Tokoh Bung Karno, Asep mengaku bahwa TVRI memilih Wali Kota Eri Cahyadi untuk memerankan tokoh tersebut. Ia menilai, bahwa sosok Eri merupakan salah satu pemimpin muda yang memiliki semangat untuk memajukan kesejahteraan masyarakat di Kota Surabaya.
“Beliau di mata kami adalah sosok yang luar biasa, pemimpin luar biasa dari Surabaya. Beliau memiliki semangat yang luar biasa dan masih muda juga. Kami pikir sangat pas untuk memerankan tokoh Ir. Soekarno,” tandasnya. (*)